Kamis 21 Apr 2022 15:56 WIB

Menko Polhukam: Kedaulatan Kita Belum Purna

Mahfud mencontohkan, dalam politik banyak undang-undang sudah koruptif sejak dibuat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ratna Puspita
Menko Polhukam Mahfud MD.
Foto: Prayogi/Republika.
Menko Polhukam Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan, secara formal Indonesia telah berdaulat dengan terpenuhinya unsur-unsur negara, yakni adanya rakyat, wilayah, pemerintahan dan pengakuan negara lain. Namun pada praktiknya, menurut Mahfud, Indonesia masih jauh untuk berdaulat.  

"Apa kita sudah berdaulat? Secara formal, ya, tapi secara riil, sebagaimana dikatakan KH Anwar Abbas tadi, kita masih banyak masalah. Di sinilah peran Muhammadiyah, NU dan ormas-ormas keagamaan itu diperlukan. Karena kedaulatan kita itu belum purna. Masih jauh," kata Mahfud saat mengisi seminar pramuktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur pada Kamis (21/4). 

Baca Juga

Mahfud mencontohkan dalam politik misalnya banyak undang-undang sudah koruptif sejak dibuat dan rusak pada saat implementasinya. Dari sisi kedaulatan wilayah, menurut Mahfud Indonesia menghadapi separatisme di wilayah timur dan potensi konflik perbatasan di wilayah Barat. 

Pada bidang ekonomi, menurut Mahfud terdapat hegemoni kekuatan dari pihak luar di dalam negeri. Pada sisi lain, kedaulatan NKRI juga menghadapi tantangan dari budaya, yakni dengan banyaknya orang saling hujat dan menyebarkan hoaks.

Karena itu, ia mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk terus bersama-sama mewujudkan dan menjaga kedaulatan NKRI baik wilayah, politik dan ekonomi. Mahfud mengatakan, Muhammadiyah punya peran yang sangat besar dalam pembangunan Indonesia mulai dari ide-ide membangun kesadaran rakyat untuk merdeka hingga mewujudkan negara merdeka melalui lembaga-lembaga resmi seperti Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan, hingga piagam Jakarta. 

Pascaproklamasi, menurut Mahfud, kader-kader Muhammadiyah banyak mengisi posisi penting di pemerintahan dan di tengah masyarakat dalam berkontribusi pada pembangunan Indonesia.  "Jadi mulai dari ide, sampai mendirikan negara Indonesia, Muhammadiyah ikut aktif membangun. Sebab itu kemudian Indonesia lahir menjadi negara yang berdaulat," kata Mahfud.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement