REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Beberapa website di Israel terkena serangan siber oleh kelompok peretas Irak pada Rabu (20/4/2022). Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, situs website Otoritas Penerbangan Israel, situs web Channel 9, dan situs web Perusahaan Penyiaran Publik Israel (KAN) terkena serangan siber.
Situs website Otoritas Penerbangan Israel tidak berfungsi pada pukul 9 malam waktu setempat. Tetapi sistem operasinya tidak diserang. Serangan siber tersebut diduga dilakukan oleh kelompok Syiah Irak yang mendukung Iran, yang dijuluki Tim ALtahrea.
Dilansir Anadolu Agency, Kamis (21/4/2022), Tim ALtahrea diduga melakukan serangan siber sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan tertinggi militer Iran Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 3 Januari 2020. Sebelumnya pada Maret lalu, Direktorat Siber Nasional Israel, mengatakan, Israel mengalami serangan siber pada Senin (14/3/2022). Serangan siber ini secara singkat melumpuhkan sejumlah situs web pemerintah.
“Dalam beberapa jam terakhir, serangan penolakan layanan (DDoS) telah diidentifikasi pada penyedia komunikasi, sebagai akibatnya, untuk waktu yang singkat mencegah akses ke sejumlah situs, termasuk situs pemerintah,” ujar pernyataan Direktorat Siber Nasional, dilansir Alarabiya.
Direktorat Siber Nasional mengatakan, situs website pemerintah telah berhasil dipulihkan dan kembali aktif secara internal. Kelompok pemantau website, NetBlocks, mengatakan, jaringan pemerintah Israel tidak dapat dijangkau secara internasional.
Harian Israel, Haaretz, mengatakan sebuah sumber di lembaga pertahanan negara meyakini, ini adalah serangan dunia maya terbesar yang pernah menimpa Israel. Kementerian Komunikasi Israel melakukan penilaian situasi dengan layanan darurat, menyusul serangan dunia maya yang meluas di situs web pemerintah.