Mahfud MD : Muhammadiyah Berperan Melahirkan dan Membangun Indonesia

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq

Menko Polhukam Mahfud MD.
Menko Polhukam Mahfud MD. | Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan, Muhammadiyah memiliki peran sangat besar dalam eksistensi Indonesia. Baik dalam kemerdekaan maupun dalam pembangunan negeri.

Ia menuturkan, peran itu sudah ada sejak dari ide membangun kesadaran negara untuk merdeka. Kemudian, mulai mewujudkan negara merdeka melalui lembaga-lembaga resmi di BPUPK dan PPPK, bahkan di Piagam Jakarta ada peranan sangat besar.

Mahfud menyebut Muhammadiyah banyak berperan pada masa awal Republik Indonesia dengan menyebarkan kader-kader masuk dalam berbagai posisi penting pemerintahan dan masyarakat. Cukup panjang daftar tokoh Muhammadiyah yang aktif di parlemen.

Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Kahar Muzakir, dan lain-lain bukti nyata peran Muhammadiyah membangun Indonesia. Usaha Muhammadiyah membangun kesadaran merdeka bagi bangsa tergambar di lirik Mars Muhammadiyah, Sang Surya.

"Artinya, matahari terbit, matahari kemerdekaan harus kita bangunkan," kata Mahfud dalam Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah bertajuk 'Menjaga Kedaulatan NKRI' yang digelar di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Kamis (21/4/2022).

Ia mengingatkan, Republik Indonesia saat ini sudah masuk kepada abad baru dan harus segera merdeka. Sebab, menurut agama kalau umat tidak mempunyai negara yang merdeka, maka tidak bisa disebut sebagai hamba Allah SWT yang baik.

"Jadi, mulai dari ide sampai mendirikan negara Indonesia merdeka, Muhammadiyah sudah ikut aktif membangun kesadaran masyarakat untuk membangun negara ini," ujar Mahfud.

Untuk itu, Mahfud turut mendorong Muhammadiyah untuk terus berkiprah membangun bangsa. Apalagi, Mahfud menekankan, Muhammadiyah dan umat Islam memiliki saham besar terhadap berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sehingga, kalau ada umat Islam di Indonesia yang menolak negara Indonesia, Indonesia tidak akan pernah ada. Tapi, Mahfud menambahkan, justru umat Islam yang masuk dalam al ahli atau perjanjian dan al mitsaq atau kesepakatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Menkopolhukam: Kedaulatan Kita Belum Purna

Mengapa Jumlah Kiai di Muhammadiyah Terus Turun?

Mahfud MD: Komunisme dan Radikalisme tidak Berkembang di Indonesia

Muhammadiyah Sumut Luncurkan Program Penggalangan Dana Gedung Dakwah

Maqam Alumnus Ramadhan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark