Kamis 21 Apr 2022 17:07 WIB

Prancis Dukung Prioritas Kerja RI di G20

Kedua Menlu membahas berbagai isu bilateral dan situasi dunia saat ini.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Prancis, Jean Yves Le Drian di Paris, Prancis, Selasa (21/5/2022).
Foto: dok Kemenlu RI
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Prancis, Jean Yves Le Drian di Paris, Prancis, Selasa (21/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis, Jean Yves Le Drian menyampaikan dukungan Prancis pada presidensi Indonesia. Hal ini disampaikan ketika Menlu Le Drian menerima kunjungan bilateral Menlu RI Retno Marsudi di Paris, Prancis, Rabu (20/4/2022).

"Mengenai presidensi G20, Menlu Perancis kembali tekankan dukungannya terhadap presidensi Indonesia serta prioritas-prioritas kerja yang dimajukan Indonesia," tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Kamis (21/4/2022).

Baca Juga

Selain membahas keketuaan Indonesia di G20, kedua Menlu membahas berbagai isu bilateral dan situasi dunia saat ini. Pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari pembicaraan per telepon antara Presiden RI dan Presiden Macron (22 Maret 2022) dan pembicaraan per telepon kedua Menlu (18 Maret 2022).

Saat ini, Prancis memegang peran sebagai Presiden Uni Eropa dan Indonesia sebagai Ketua G20. Dengan peran khusus ini, kedua pihak sepakat untuk terus meningktkan komunikasi dan konsultasi terkait berbagai isu penting dunia.

Terkait kerja sama bilateral, kedua Menlu sepakat pentingnya peningkatan kerja sama di bidang energi. Untuk itu, Menlu Perancis menyampaikan rencana pengiriman satu tim teknis Prancis untuk berkunjung ke Jakarta guna membahas kerja sama energi secara lebih mendetail.

Kedua Menlu juga membahas secara mendalam situasi di Ukrain. Menlu Retno secara konsisten menekankan pentingnya perang segera dihentikan dan perdamaian dapat terwujud melalui negosiasi. Kedua Menlu juga membahas dampak ekonomi dari perang di Ukraina, terutama kenaikan harga energi dan pangan.

"Jika perang terus terjadi, maka dampak ekonomi akan dirasakan semua negara, terutama negara berkembang dan least developed countries," ujar Menlu Retno.

Setelah satu hari di Prancis, Menlu Retno langsung melanjutkan perjalanan ke Belanda untuk bertemu Menlu Belanda. Kunjungannya ke Belanda akan membahas kerja sama bilateral dan berbagai isu global khususnya kerja sama mengatasi dampak pandemi dan situasi ekonomi dunia saat ini.

Indonesia dan Prancis telah menjadi mitra strategis sejak 2011. Pada Oktober 2021, Menlu Retno dan Menlu Le Drian telah menandatangani Rencana Aksi 2022-2027 untuk mewujudkan kemitraan strategis kedua negara yang membawahi berbagai bidang kerja sama termasuk politik, pertahanan dan keamanan, ekonomi, kesehatan, serta energi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement