Jelang Libur Lebaran, Web Series Kuliner Indonesia Kaya Diluncurkan

Red: Fernan Rahadi

Gudeg Yogya
Gudeg Yogya | Foto: wikipedia.org

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jelang Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi, masyarakat Indonesia tentunya membutuhkan informasi terkait kuliner agar bisa menjajal berbagai hidangan khas nusantara. 

Kini, masyarakat tak perlu bingung lagi sebab siapa pun bisa mencari referensi di kanal YouTube 'Indonesia Kaya' yang diluncurkan sejak Jumat 8 April 2022 lalu.

"Selain kaya akan keragaman budaya dan bahasa, Indonesia juga memiliki kuliner yang tak kalah beragam di tiap wilayah. Berangkat dari keragaman tersebut kami menghadirkan web series ini untuk menginspirasi dan menambah wawasan para penikmat seni terutama pecinta kuliner sejak 2017," ujar Program Director www.indonesiakaya.com, Renitasari Adrian, dalam siaran pers, Kamis (21/4/2022).

Ada yang unik dari tiga episode terbaru Kuliner Indonesia Kaya di bulan Ramadhan 2022 ini. Selain dikemas dengan format dokumenter, masing-masing episode terbaru dari Kuliner Indonesia Kaya akan mengisahkan kuliner dari tiga wilayah yaitu Kudus, Yogyakarta, dan  Cirebon. 

"Kami harap dengan kemasan yang baru Kuliner Indonesia Kaya dapat menjadi solusi hiburan bagi para penikmat seni, terutama pecinta kuliner dan mengetahui sejarah di balik terciptanya hidangan tersebut," kata Renita.

Mengutip keterangan tertulis Indonesia Kaya, masyarakat dapat mengetahui informasi kuliner di sejumlah daerah lewat kanal YouTube IndonesiaKaya selama Ramadhan.  Web series Kuliner Indonesia Kaya ini menghadirkan informasi filosofi, cara memasak, tips memasak, dan mengulik kuliner tradisional dari berbagai wilayah.

Renitasari mengatakan, kuliner Indonesia begitu beragam, sebagaimana juga budaya dan bahasa. Sepanjang Ramadhan 2022, web series yang terdiri atas tiga episode Kuliner Indonesia Kaya ini mengisahkan beragam sajian dari Kudus, Yogyakarta, dan Cirebon.

"Kami harap dengan kemasan yang baru, Kuliner Indonesia Kaya dapat menjadi solusi hiburan dan masyarakat dapat mengetahui sejarah di balik terciptanya suatu hidangan," ujar Renitasari.

Pada episode pertama, Kuliner Indonesia Kaya mengajak para pecinta kuliner untuk mengetahui kuliner legendaris khas Kudus. Selain populer sebagai kota kretek dan batik, sajian kuliner khas Kudus antara lain jenang, jangklong, garang asem, soto jangkrik, dan opor sunggingan.

Dalam web series berdurasi kurang lebih 10 menit ini, penonton akan mengetahui gambar dan narasi tentang Lentog Tanjung Jasno, Warung Makan Pak H Sulichan yang menyediakan Nasi Pindang dan Soto Kerbau, serta Sate Kerbau. Para penjual menceritakan bagaimana awal mula mereka berjualan, proses pembuatan, dan harapannya.

Kemudian pada episode kedua, penonton akan menyaksikan berragam kuliner klasik Yogyakarta, seperti gudeg, brongkos, sate klathak, dan kopi joss. Cerita yang tersaji antara lain sejarah dan proses pembuatan Gudeg Manggar Bu Dullah yang bertahan selama 20 tahun. Terbuat dari bunga kelapa (manggar), gudeg ini masih dibuat secara tradisional sehingga ada aroma khas dari kayu bakar.

"Gudeg manggar itu dulunya adalah makanan para raja, makanan yang istimewa dan tidak bisa setiap hari dinikmati," kata Wulan, generasi kedua dari Gudeg Manggar Bu Dullah. Rumah makan yang terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, itu hanya berani menjual gudeg yang proses pemanasannya telah melewati satu hari satu malam.

Selain gudeg, ada pula cerita kuliner Mangut Lele Dapur Asli Mbok Marto dan Thiwul Ayu Mbok Sum yang kerap menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta. "Semoga web series kuliner Indonesia Kaya ini dapat menjadi solusi untuk menyambut waktu buka puasa Ramadan, menambah wawasan, dan menginspirasi untuk senantiasa mencintai dan mencoba beragam kuliner nusantara," kata Renitasari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


PDIP: Khazanah Kuliner Nusantara tak Diangkat Saat Orba

Sebelum Pulang, Pembalap MotoGP Mandalika Dibekali Oleh-Oleh Bumbu Khas Indonesia

Sekarang Ada Hutan Keistimewaan di Yogyakarta

Sejarah Gudeg, Sudah Ada Sejak Tahun 1500-an

Baso Cuanki, dari Jalan Kaki Hingga Masuk Resto

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark