Kamis 21 Apr 2022 21:00 WIB

ALAMI Salurkan Pembiayaan Rp 2,19 Triliun per Maret 2022

ALAMI menyebut tingkat keberhasilan dari pembiayaan di level 100 persen atau Nol NPF

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
ALAMI mencatat akumulasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp 2,19 triliun per bulan Maret 2022. Angka tersebut naik sekitar 100 persen dalam enam bulan terakhir.
Foto: Dok. Alami
ALAMI mencatat akumulasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp 2,19 triliun per bulan Maret 2022. Angka tersebut naik sekitar 100 persen dalam enam bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ALAMI mencatat akumulasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp 2,19 triliun per bulan Maret 2022. Angka tersebut naik sekitar 100 persen dalam enam bulan terakhir.

Direktur Utama PT ALAMI Fintek Sharia, Harza Sandityo menyampaikan kinerja positif tersebut diikuti dengan kualitas pembiayaan yang baik."Tingkat Keberhasilan Pembayaran lebih dari 90 hari atau TKB90 berada di level 100 persen, atau Non-Performing Financing (NPF) nol persen," katanya dalam keterangan, Kamis (21/4).

Pencapaian ini didorong oleh pemaksimalan teknologi yang dimiliki ALAMI untuk memudahkan UMKM di berbagai wilayah memperoleh akses pembiayaan secara syariah. Hingga saat ini, ALAMI telah mendanai lebih dari 8.500 proyek pembiayaan UMKM di Indonesia.

Tercatat per bulan Maret 2022, pendana atau funder ALAMI tumbuh signifikan sebesar 370 persen (yoy). Sementara jumlah pengguna aplikasi ALAMI mencapai lebih dari 83 ribu tersebar di 482 kota kabupaten yang berada di 34 provinsi.

"Akselerasi pencapaian tersebut memperlihatkan bahwa awareness dan kepercayaan masyarakat terhadap P2P lending syariah terbukti terus meningkat," katanya.

Selain karena faktor teknologi yang membuat pengalaman pengguna menjadi lebih mudah dan praktis dalam satu aplikasi, risiko investasi lebih terukur karena terinformasi secara transparan di awal. P2P mempertemukan antara funder dan pihak yang membutuhkan pembiayaan atau beneficiary.

Harza mengatakan, ALAMI mendukung pelaku usaha UMKM berkembang dengan sistem yang memudahkan. End to end process yang dilakukan secara digital mengakibatkan proses yang dilalui oleh calon penerima pembiayaan menjadi lebih cepat.

"Dari mulai upload dokumen di aplikasi sampai proses pencairan dana, seluruhnya dilakukan secara digital, dengan demikian, keamanan data nasabah juga lebih terjaga," kata Harza.

Selain itu, ALAMI juga mengedepankan prinsip syariah yang berkeadilan dan transparan dalam menjalankan kegiatan bisnis. Diantaranya melalui penyampaian biaya-biaya baik ujrah maupun biaya layanan secara transparan kepada nasabah.

ALAMI juga tidak mengenakan biaya penalti untuk pelunasan yang dipercepat. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki ALAMI, semakin membuka kesempatan bagi para pemilik usaha untuk memilih ALAMI sebagai mitra dengan SLA yang lebih cepat dan aman.

 Di tengah kondisi pandemi COVID-19, ALAMI terus menunjukkan kontribusi positif dalam menumbuhkan industri halal melalui penyaluran pembiayaan ke berbagai sektor industri. Penyaluran pembiayaan terbesar disokong oleh sektor telekomunikasi sebesar 18,2 persen dari total penyaluran, diikuti oleh kuliner 14,6 persen, dan energi 13,2 persen.

Lebih lanjut Harza menyampaikan konsep Islamic finance yang diterapkan dengan baik sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG’s). ALAMI mendukung penerima pembiayaan yang juga turut memperhatikan keberlangsungan lingkungan dan tidak hanya semata-mata berorientasi pada bisnis, sehingga sinergi ini memiliki nilai tambah dan berdampak lebih luas.

"Dengan demikian bukan hanya kinerja ALAMI yang akan bertumbuh dengan sehat, namun kebermanfaatannya juga bisa dirasakan masyarakat," kata Harza.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement