Peran Perempuan dalam Pembangunan Kota Surabaya Tuai Pujian
Red: Muhammad Fakhruddin
Peran Perempuan dalam Pembangunan Kota Surabaya Tuai Pujian (ilustrasi). | Foto: MOCH ASIM/ANTARA
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Peran dan kontribusi para perempuan di berbagai bidang dalam pembangunan Kota Surabaya, Jawa Timur, menuai pujian dari pimpinan DPRD setempat pada Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti memberikan apresiasi terhadap peran para perempuan di berbagai bidang, mulai dari akademisi, profesional, pengusaha, maupun politisi yang berkontribusi dalam upaya pembangunan Kota Pahlawan. "Peran dan kontribusi perempuan di Surabaya, di berbagai profesi itu semakin banyak, misalnya di politik ada 16 politisi perempuan, itu lebih dari 30 persen, kemudian di birokrat, banyak juga kepala OPD, dan di instansi-instansi maupun profesi-profesi lain," kata Reni.
Bagi Reni, perhatian terhadap perempuan di Hari Kartini begitu besar. Pada momen Hari Kartini tersebut, Pimpinan Dewan ini memberi perhatian terhadap kian masifnya peran perempuan di Kota Surabaya. "Sampai kapanpun, kemajuan perempuan itu ternyata menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa," kata Reni mengutip salah satu ungkapan di buku Habis gelap terbitlah terang.
Menurut dia, peran dan kontribusi perempuan di Surabaya, di berbagai profesi itu semakin banyak, misalnya di politik ada 16 politisi perempuan, itu lebih dari 30 persen. Kemudian di birokrat, banyak juga kepala organisasi perangkat daerah (OPD), dan di instansi-instansi maupun profesi-profesi lain.
Bahkan, lanjut dia, di masa pandemi banyak para tenaga kesehatan perempuan yang memiliki kiprah luar biasa dalam penanganan pandemi di Kota Surabaya. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyebutkan bahwa pembangunan Kota Surabaya tidak bisa lepas dari peran perempuan. Untuk itu, Reni menyampaikan ucapan terima kasih atas segala kontribusi yang diberikan demi membangun Kota Pahlawan.
"Dalam pembangunan Kota Surabaya juga tidak lepas dari peran perempuan di berbagai lapisan maupun kelompok-kelompok masyarakat, mulai dari pelaku UMKM, kader kesehatan, bunda PAUD, mereka juga punya peran besar," kata Reni.
Reni juga memberi dukungan penuh kepada kepada para perempuan di Kota Surabaya untuk lebih memperkuat perannya. "Saya mendorong dalam pembangunan kota ini, perempuan juga bisa memperkuat peran dalam pembangunan Surabaya mulai perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi," ujar dia.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu mengimbau para perempuan di Kota Pahlawan untuk dapat kian partisipatif. Terlebih dalam kegiatan pembangunan kota ketika musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) mulai tingkat kelurahan, kecamatan, hingga level kota. "Faktanya pada sisi pelaksanaan program, perempuan punya andil besar, sehingga perempuan juga punya peran pada sisi perencanaan pembangunan sampai kemudian terlibat aktif dalam pembangunan kota ini," kata Reni.
Reni mengatakan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang terbuka luas untuk terlibat lebih dalam memberikan kontribusinya terhadap kota Surabaya. "Saya juga melihat para perempuan di samping dia memiliki peran kontribusi, dia juga memiliki perhatian yang besar terhadap keluarga, peran asasi sebagai ibu dan istri tidak boleh ditinggalkan," ujar dia.
Untuk itu, Reni pun mengimbau agar dengan kontribusi dan partisipasi tersebut, para perempuan dapat bahagia dalam menjalankan perannya di berbagai profesi tersebut. Terakhir, Reni juga mengajak para perempuan di Kota Surabaya untuk melanjutkan cita-cita R.A. Kartini. "Saya siap melanjutkan perjuangan dan mengajak perempuan-perempuan lain untuk bersama meneruskan cita-cita R.A. Kartini," kata Reni.