REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin, mengimbau agar para pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) dan DKM Masjid memperbanyak kegiatan kepemudaan. Hal tersebut dimintanya lantaran banyak remaja yang kerap terlibat perang sarung berujung aksi tawuran.
“Salah satunya tawuran perang sarung. Kalau biasanya perang sarung itu sarungnya saja yang dipukul-pukul, tapi ini di dalam sarungnya ada celurit. Ini sudah masuk perbuatan melanggar hukum, pelakunya bisa dikenakan hukum pidana,” kata Ade Yasin, Kamis (21/4).
Ade Yasin menyebutkan, kegiatan yang bisa dilakukan oleh pihak Ponpes dan DKM Masjid antara lain seperti kajian, kuliah subuh, pesantren kilat dan sebagainya. Dengan mengajak mengaji dan memberikan materi keagamaan, waktunya para remaja bisa habis di masjid tidak habis di jalan-jalan.
Ia pun mengajak semua pihak bersama-sama menjaga kesucian bulan Ramadhan dan mengisinya dengan berbagai kegiatan yang positif dan produktif.
Misslnya, kata dia, seperti peringatan Nuzulul Qur’an dan pawai obor pada Rabu (20/4) lalu, yang dinilainya bisa menghidupkan dan menyemarakkan bulan suci Ramadhan.
“Peringatan Nuzulul Qur’an sangat penting bagi umat Islam karena turunnya Al-Qur’an merupakan peristiwa besar bagi penghuni langit dan bumi serta segala isinya. Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam yang membawa petunjuk, kabar gembira, ilmu pengetahuan, sumber inspirasi bagi pembangunan dan peradaban manusia,” jelas Ade Yasin.