Jumat 22 Apr 2022 15:05 WIB

Istana Akui Jokowi Respons Aduan Pedagang di Pasar Bogor

Pedagang mengadu ke Jokowi, saudaranya menolak pungli malah ditangkap polisi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: istimewa
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokoiw) selalu berusaha untuk merespons permintaan masyarakat termasuk permintaan pedagang di Pasar Bogor. Dalam video yang beredar di media sosial tampak dua orang pedagang berteriak ke arah Presiden Jokowi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Pasar Bogor.

"Betul, kemarin ada warga masyarakat yang mengadu kepada Presiden di Pasar Bogor, Kota Bogor saat Presiden menyerahkan Bansos di pasar tersebut dan Presiden selalu berusaha merespons dengan cepat hal yang disampaikan masyarakat kepada dirinya," kata Bey di Jakarta, Jumat (22/4/2022).

Saat penyerahan bantuan sosial (bansos) di Pasar Bogor pada Kamis (21/4/2022), ada dua orang pedagang sempat berteriak histeris kepada Presiden Jokowi. Keduanya memohon agar RI 1 menolong seorang saudaranya yang dipenjara karena menolak pungutan liar (pungli). "Sebetulnya hal seperti ini merupakan peristiwa biasa saat Presiden bertemu masyarakat, baik di pasar, kampung nelayan, atau saat kunjungan kerja ke daerah," ucap Bey.

Dia mencontohkan, saat meninjau lahan jeruk di Provinsi Sumatra Utara, Jokowi menelpon langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo karena masalah yang disampaikan berkaitan dengan pertanian. Contoh lain adalah saat Jokowi berkunjung ke kampung nelayan, RI 1 harus menelpon Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil karena terkait dengan status lahan.

"Kemarin, Presiden langsung meminta Sekretaris Kabinet yang memang tengah mendampingi untuk mencatat hal yang disampaikan warga dan juga meminta Kapolda Jawa Barat untuk mencari kejelasan dari kasus tersebut," ucap Bey.

Menurut Bey, pihak kepolisian sudah menjelaskan kepada media hal yang diadukan warga tersebut. "Jadi sebetulnya Presiden turun langsung bertemu masyarakat, seperti ke pasar, kampung nelayan, maupun di sela-sela saat kunjungan kerja, bukan hanya sekedar menyapa atau membagikan bantuan sosial, tapi justru yang lebih penting bagi Presiden adalah mendengarkan masukan langsung dari masyarakat," kata Bey.

Video viral Jokowi berinteraksi dengan pedagang di pasar."Pak, tolong kami, di sini banyak pungli, om kami ditangkap polisi. Om kami melawan preman, menolak pungli ditangkap polisi, kami bingung, sudah tiga bulan lebih dipenjara," kata seorang pedagang perempuan.

Mendapati hal tersebut, Jokowi pun berhenti dan meminta pedagang perempuan yang ditemani seorang pedagang laki-laki itu untuk tenang. Namun, keduanya masih tetap histeris dan berusaha meminta tolong kepada Jokowi. "Om kami ditangkap polisi, Bapak. Kami bingung," kata pedagang itu.

"Tenang, tenang," kata Jokowi. Dia kemudian meminta Seskab Pramono Anung untuk mencatat nama saudara pedagang yang ditahan polisi tersebut. "Sudah iga bulan lebih di penjara Bapak, mana mau Lebaran, anaknya empat, Pak. Mohon Bapak, hanya Bapak yang bisa menolong kami," kata pedagang itu.

Pedagang laki-laki bahkan mengaku memiliki bukti-bukti terkait kasus yang menjerat saudaranya. "Karena menolak pungli saja, Bapak. Kita punya bukti-bukti semua Bapak, itu preman" kata si pedagang. "Terima kasih Bapak," tutur pedagang.

Selesai di Pasar Bogor, sekitar pukul 17.00 WIB, Jokowi kembali ke Istana Kepresidenan Bogor. Turut mendampingi Jokowi dalam kegiatan tersebut antara lain Menteri Sosial Tri Rismaharini, Seskab Pramono Anung, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement