REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) Tbk di Tokyo, Jepang, mendorong diaspora memperkuat hubungan ekonomi dengan pelaku usaha Jepang, terutama untuk menguntungkan UMKM Indonesia.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menuturkan sebagai agen pembangunan yang ditugaskan pemerintah untuk menjadi bank global, BNI selalu proaktif untuk mencari ceruk serta peluang mendongkrak kinerja perdagangan internasional Indonesia.
“Dengan Diaspora Trade Talk Series diharapkan dapat menggaet banyak mitra investor luar negeri dapat berinvestasi di dalam negeri untuk mengoptimalkan berbagai potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/4/2022).
Royke melanjutkan Jepang adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat setelah China, Amerika Serikat, dan Jerman. Maka demikian Indonesia sebagai partner strategis Jepang memiliki peluang besar dapat terlibat dalam pergerakan dan perputaran ekonomi negara tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurutnya, bonus demografi dan pertumbuhan ekonomi pesat Indonesia menjadi modal utama untuk menembus pasar Jepang pada masa depan. “Kami berharap para eksportir, pelaku bisnis termasuk UMKM Indonesia, bisa mendapatkan tambahan wawasan, bagaimana memahami karakteristik dan peluang bisnis di pasar Jepang," ucapnya.
Dalam kesempatan itu BNI melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kerja sama Diaspora Lending yang dilakukan oleh General Manager BNI Tokyo Yudhi Zufrial dengan President Director Arumia Co Ltd Osaka Achmad Arifin.
Kolaborasi antara BNI, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Japan External Trade Organization, Asosiasi Pengusaha Indonesia, dan Arumia Co Limited, merupakan upaya yang sangat prospektif dalam peningkatan perdagangan internasional diaspora Indonesia ke pasar Jepang.
“Tentunya ini bukan yang menjadi terakhir, justru kami akan terus mencari berbagai potensi kerja sama lainnya. Tentunya kami juga berharap memetik buah kerja sama lebih banyak dari hubungan yang sangat erat antara BNI dan diaspora,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyampaikan Jepang dan Indonesia memiliki hubungan sangat lama, khususnya bidang ekonomi, tapi hubungan sektor ekonomi tertentu masih dapat ditingkatkan.
“Kami menilai apa yang telah dilakukan sejauh ini sudah sangat baik dengan gagasan dan dukungan penuh dari BNI. Memang berbagai kerja sama strategis di tingkat global membutuhkan dukungan yang sangat kuat dari pelaku industri perbankan," ucapnya.