REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris berencana untuk membuka kembali kedutaan besarnya di Ibu Kota Ukraina, Kiev pekan depan. Inggris sedang mempertimbangkan untuk memperkuat sekutu yang mengirim persenjataan ke Ukraina.
"Dengan keberhasilan Presiden (Ukraina Volodymyr) Zelenskyy dan rakyat Ukraina dalam melawan pasukan Rusia di Kiev, maka kami akan segera membuka kembali kedutaan kami di ibu kota Ukraina," ujar Perdana Menteri Boris Johnson, pada Jumat (22/4/2022).
Rusia menggelar operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari. Beberapa hari sebelum serangan dimulai, Inggris telah memindahkan kedutaan untuk sementara di Kota Lviv.
Johnson mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat kesalahan besar atas invasi tersebut. Menurut Johnson ada kemungkinan realistis bahwa Rusia masih bisa menang di Ukraina.
"Situasinya, saya khawatir, tidak dapat diprediksi pada tahap ini, tetapi kita harus realistis tentang itu," kata Johnson.
Johnson juga mengumumkan bahwa Inggris sedang berupaya untuk memperkuat peralatan militer di negara-negara sekitar Ukraina, seperti Polandia. Dengan demikian dapat memungkinkan mereka mengirim persenjataan yang lebih berat ke Ukraina.
“Kami sedang berupaya melakukan pengiriman tank ke Polandia untuk membantu mereka, saat mereka mengirim beberapa (tank) T-72 ke Ukraina,” kata Johnson.