REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr Tiffany Tiara Pakasi mengungkapkan, ada empat provinsi di Indonesia yang telah berhasil mengeliminasi penyakit malaria. Hal itu ia ungkapkan pada konferensi pers Hari Malaria Sedunia secara virtual di Jakarta, Jumat (22/4/2022).
“Dilihat dari capaian endemisitas per provinsi tahun 2021, ada empat provinsi itu antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, dan Banten yang semua kabupaten kotanya telah mencapai eliminasi malaria,” katanya pada konferensi pers Hari Malaria Sedunia secara virtual di Jakarta, Jumat (22/4/2022).
Selain empat provinsi tersebut, ada dua provinsi di kawasan timur Indonesia yang semua kabupaten/kota-nya sudah mencapai eliminasi malaria sejak tahun 2020. Provinsi itu adalah NTT dan Maluku Utara.
Tiffany juga mengungkapkan, ada riga provinsi yang semua kabupaten/kota-nya belum sama sekali mencapai eliminasi malaria. Ia menyebutkan, tiga provinsi itu antara lain Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Bagi daerah yang belum mencapai eliminasi tetap diupayakan pencegahan dan pengendalian malaria. Sehingga bisa bertahap turun menjadi endemik sedang, endemik rendah, dan bisa menjadi eliminasi. “Pencegahan dan pengendalian malaria tetap dilakukan diagnosis dan ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskop atau tes diagnostik cepat (rapid diagnostic test),” ucapnya.
Selain pencegahan dan pengendalian malaria, pengobatan pada pasien malaria harus terus dimaksimalkan. Pengobatan itu menggunakan terapi kombinasi berbasis artemisin (artemisinin based combination therapy/ACT) sesudah konfirmasi laboratorium.
Tak hanya itu, dilakukan juga pencegahan penularan malaria melalui manajemen vektor terpadu dan upaya lain yang terbukti efektif dan aman. “Jadi selain membunuh nyamuknya, tapi juga dibenahi lingkungannya supaya tidak nyaman menjadi tempat perindukan nyamuk,” kata Tiffany.