Akademisi: Periode Libur Lebaran akan Gerakkan Ekonomi Daerah
Red: Muhammad Fakhruddin
Akademisi: Periode Libur Lebaran akan Gerakkan Ekonomi Daerah (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Aji Styawan
REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr. Naelati Tubastuvi mengatakan aktivitas masyarakat pada periode libur Lebaran akan menggerakkan perekonomian di daerah.
"Selama ini musim mudik dan libur Lebaran selalu akan mampu menggerakkan perekonomian daerah," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (22/4/2022).
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP itu menjelaskan bahwa berdasarkan data historis, musim lebaran selalu akan mampu menggerakkan perekonomian daerah, ditunjukkan dengan peningkatan jumlah uang beredar. "Contohnya pada tahun 2021 lalu saat masih ada pembatasan mudik, jumlah uang beredar meningkat 20 persen. Sementara pada saat ini pemerintah telah melonggarkan peraturan dengan memperbolehkan libur dan cuti bersama cukup panjang. Tentu akan meningkatkan lagi jumlah uang beredar," katanya.
Dia menambahkan bahwa pada tahun 2022 ini berdasarkan survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub) diperkirakan ada 85,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran. "Tentu momentum mudik libur Lebaran tahun ini akan berdampak signifikan pada peningkatan konsumsi rumah tangga, sektor ini memberikan kontribusi yang besar pada pertumbuhan ekonomi," katanya.
Dia menambahkan, peningkatan biasanya terjadi di sisi konsumsi untuk makanan, minuman, pakaian, transportasi serta hotel dan restoran selama mudik Lebaran. "Jika pengeluaran pemudik di daerah tujuan rata rata Rp1 juta maka jumlah uang beredar akan mencapai Rp85,5 triliun, tentu ini akan membawa manfaat positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
Sementara itu, Dr. Naelati Tubastuvi juga menambahkan pergerakan perekonomian daerah karena momentum mudik Lebaran juga diprakirakan terjadi di Jawa Tengah. "Berdasarkan survei, Jawa Tengah menempati posisi ketiga provinsi asal pemudik terbanyak. Sebanyak 12 persen atau sekitar 12,1 juta orang pemudik diprediksi berasal dari Jawa Tengah," katanya.
Dengan potensi jumlah pemudik yang berasal dari Jawa Tengah sekitar 12,1 juta orang di tahun 2022 ini, kata dia, maka akan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan ekonomi Jawa Tengah.
"Tentu hal ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi Jawa Tengah. Merujuk data Bank Indonesia diperkirakan ada peningkatan jumlah uang beredar selama bulan Ramadhan dan mudik Lebaran," katanya.