REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT menurunkan Lailatul Qadar pada setiap Ramadhan datang. Malam ini memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri mengingat sifatnya yang lebih baik dari malam seribu bulan.
Umat Islam sangat menantikan Lailatul Qadar tiap kali Ramadhan tiba. Persiapan diri untuk merengkuh Lailatul Qadar sudah seyogianya dilakukan. Apa sebetulnya makna Lailatul Qadar tersebut dan apa saja yang perlu dipersiapkan seorang Muslim agar mendapatkannya?
Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustaz Syamsul Hidayat menyampaikan, malam Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan dan keberkahan. Pada sejarahnya, dia menjelaskan, Allah SWT menurunkan Alquran dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia pada malam Lailatul Qadar ini.
"Dan, peristiwa itu terjadi pada 10 hari terakhir Ramadhan, terutama di malam-malam terakhir inilah dipercaya Lailatul Qadar diturunkan,"kata Ustaz Syamsul saat dihubungi Republika, belum lama ini.
Untuk itu, dia menjelaskan, barang siapa yang memperbanyak kualitas dan kuantitas ibadah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, niscaya ia akan mendapatkan Lailatul Qadar.Namun, dia mengimbau agar umat Islam memperbanyak dan meningkatkan amalan ibadah tersebut dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
Mutu dan kualitas ibadah menjadi hal penting bagi seseorang Muslim yang ingin mendapatkan Lailatul Qadar. Dia juga mengingatkan agar umat Islam tidak hanya memper banyak dan meningkatkan amalan ibadah pada tanggal-tanggal ganjil Ramadhan sebagaimana dipercaya bahwa Lailatul Qadar terdapat pada tanggal ganjil.
"Makanya, memperbanyak dan meningkatkan ibadahnya jangan hanya di tanggal ganjil. Apalagi, Ramadhannya mulainya beda-beda, tugas kita sekarang lengkapi saja semua. Mungkin yang tadinya baca Alquran kita hanya satu lembar per hari, menjelang 10 hari terakhir Ramadhan ayo kita tingkatkan menjadi dua lembar atau seterusnya jika mampu," kata dia.