Senin 02 May 2022 19:50 WIB

Ini Alasan Mengapa Vitamin C tak Boleh Dikonsumsi Berlebihan

Vitamin C harus dikonsumsi sesuai aturan pakai atau dosis yang tercantum di kemasan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Vitamin C harus dikonsumsi sesuai aturan pakai atau dosis yang tercantum di kemasan produk. (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Vitamin C harus dikonsumsi sesuai aturan pakai atau dosis yang tercantum di kemasan produk. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Vitamin C tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena bisa berisiko menimbulkan penyakit batu ginjal. Hal ini diungkapkan dokter yang yang juga Medical Senior Manager Kalbe Consumer Health Helmin Agustina Silalahi.

"Vitamin C berdasarkan beberapa data dinyatakan kalau konsumsi terlalu banyak akan berisiko batu ginjal. Maka jangan dikonsumsi secara berlebihan," kata dia dikutip dari siaran pers belum lama ini.

Baca Juga

Itulah sebabnya vitamin C harus dikonsumsi sesuai aturan pakai atau dosis yang tercantum di kemasan produk. "Vitamin C adalah salah satu vitamin yang larut dalam air, artinya akan diabsorbsi dalam tubuh kita dan kalau sisa akan dibuang. Tapi ada vitamin C terbaru dengan tambahan asam askorbat, bioflavonoid, dan asam lemak," kata Helmin.

Dia menjelaskan tidak semua vitamin C yang terserap dalam tubuh akan dibuang melalui urine. Itu sebabnya konsumsi vitamin C tidak perlu terus-menerus.

"Tubuh kita kan kebanyakan selnya ada lemaknya. Jadi sesuatu kalau ada fat-nya akan terserap dan diikat oleh lemaknya. Kalau vitamin C karena tertahan dalam tubuh kita, maka tidak perlu khawatir, selanjutnya enggak perlu langsung minum lagi dan lagi," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement