Sabtu 23 Apr 2022 13:43 WIB

Israel Gunakan Segala Cara Serang Masjid Al Aqsa, Termasuk Drone Gas Air Mata

Israel menyerang Masjid Al Aqsa dan mengusir umat Islam yang tengah sholat

Rep: Mabruroh, Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Pasukan keamanan Israel saat menyerang Masjid Al Aqsa. Israel menyerang Masjid Al Aqsa dan mengusir umat Islam yang tengah sholat
Foto: AP/Mahmoud Illean
Pasukan keamanan Israel saat menyerang Masjid Al Aqsa. Israel menyerang Masjid Al Aqsa dan mengusir umat Islam yang tengah sholat

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Pasukan Israel menggunakan satu pesawat tak berawak atau drone untuk menembakkan gas air mata di halaman kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Akibatnya, puluhan jamaah pingsan.  

Dilansir dari Alarabiya, Sabtu (23/4), Bulan Sabit Merah Palestina berada di lokasi untuk merawat mereka yang terluka di klinik lapangan. Sebanyak 150 ribu orang sholat Jumat di Masjid Al Aqsa ketika itu.  Menurut Bulan Sabit Merah, sebanyak 20 orang terluka. 

Baca Juga

Pada Jumat lalu, polisi Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa yang menyebabkan sedikitnya 152 warga Palestina terluka. Mereka menggunakan peluru karet, granat kejut dan gas air mata untuk menyerang jamaah.

Sebanyak tiga paramedis, tiga jurnalis dan 400 orang lainnya ditangkap dalam serangan fajar di masjid untuk mengusir 2.000 jamaah Muslim yang damai. Sedangkan petugas polisi Israel menggunakan bom gas dan peluru karet saat mereka mendorong dan memukuli orang tua dan muda. 

Sumber-sumber Palestina mengatakan polisi Israel menutup semua pintu masjid, mencegah kru Bulan Sabit Merah masuk dan menghalangi kedatangan ambulans untuk mengangkut yang terluka dari dalam kompleks masjid ke rumah sakit. Selain itu juga diduga bahwa polisi menargetkan penjaga Al Aqsa, pers, staf medis dan petugas medis Bulan Sabit Merah dengan peluru karet dan sengaja memukul mereka dengan tongkat. 

Lalu mereka menyita kunci ambulans dan mengepung klinik Al Aqsa, di mana pertolongan pertama diberikan kepada puluhan orang yang terluka.  

Pagi-pagi keesokan harinya pada 17 April, lebih dari 700 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Al Aqsa di bawah perlindungan polisi yang ketat untuk merayakan liburan Paskah Yahudi (Pesach) selama sepekan. 

Ratusan pasukan khusus memasuki halaman masjid dan mulai menyerang warga Palestina dengan pentungan dalam upaya untuk memaksa mereka keluar. Ada juga laporan tentang granat kejut yang dikerahkan. 

Konfrontasi di kompleks Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem yang bertembok menimbulkan risiko kambuh menjadi kekecauan besar yang lebih luas seperti perang Gaza tahun lalu. 

Orang-orang Palestina menuduh polisi Israel menggunakan kekuatan berlebihan di tempat suci itu, dan media sosial Palestina telah dipenuhi dengan video-video yang menunjukkan pasukan Israel menyerang orang-orang Palestina tidak bersenjata, termasuk wanita. 

Adegan tembakan roket dan kekerasan berulang di Yerusalem mengingatkan menjelang perang tahun lalu. Tahun lalu, kekerasan juga menyebar ke kota-kota campuran Yahudi-Palestina. 

Sumber: alarabiya 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement