Sabtu 23 Apr 2022 14:59 WIB

Ganjar Siap Promosikan Pemanfaatan Jalur Selatan

Pemanfaatan jalur selatan dibutuhkan untuk memecah kepadatan pemudik.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mendampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy melakukan peninjauan GT kalikangkung, Semarang, Sabtu (23/4).
Foto: dok. Humas Prov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mendampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy melakukan peninjauan GT kalikangkung, Semarang, Sabtu (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Provinsi Jawa Tengah siap menerima gelombang kedatangan para pemudik. Berbagai antisipasi telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, termasuk mengantisipasi kepadatan dan potensi kemacetan di gerbang tol (GT) Kalikangkung, Semarang, terkait rencana pemberlakuan rekayasa kebijakan one way (satu arah) dari arah Jakarta di ruas Tol Trans Jawa.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, bersama stakeholder pemangku kepentingan lainnya Pemprov Jawa Tengah telah menyiapkan sejumlah skenario sesuai dengan kebutuhan di lapangan. “Salah satunya menyiapkan jalur selatan Jawa Tengah,” ungkapnya, usai mendampingi Menteri Perhubungan (menhub) Budi karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy melakukan peninjauan GT kalikangkung, Semarang, Sabtu (23/4/2022).

Baca Juga

Menurut Ganjar, Pemprov Jawa Tengah sudah siapkan jalur selatan. Seperti permintaan Menko PMK, ia juga akan ikut mempromosikan jalur Selatan agar arus mudik tidak terkonsentrasi (menumpuk) di satu titik.

Ia pun akan segera keliling untuk melihat jalur selatan agar publik juga tahu bahwa jalur tersebut juga nyaman untuk dilalui para pemudik pada saat arus mudik lebaran 1443 Hijriah nanti. Ganjar juga memerintahkan kepada para kepala daerah yang ada di jalur selatan untuk mempersiapkan dengan matang. “Sejumlah kebutuhan pemudik seperti fasilitas pengisian BBM, spot kuliner dan rest area harus disiapkan," tambahnya.

Saat Rapat Koordinasi Kesiapan Daerah di Jawa Tengah Menghadapi Mudik Lebaran 2022, Jawa tengah juga diminta mengatur lalulintas, jalur alternatif, siaga bencana dan dukungan kesehatan serta lainnya. Maka itu semua akan dipersiapkan dengan baik demi kelancaran arus mudik/balik Lebaran kali ini.

“Pesan pak Menko PMK tadi bagus, orang mudik itu bahagia dan ingin senang. Maka harus dilayani dengan baik pula,” tegasnya.

Khusus untuk jalur-jalur alternatif, lanjut Ganjar, juga sudah disiapkan di wilayah Jawa Tengah. Sejumlah jalur alternatif tersebut bakal dioptimalkan saat terjadi penumpukan kendaraan di GT Kalikangkung.

Bahkan sesuai dengan penjelasan Kakorlantas Polri, jalur alternative tersebut disiapkan dengan komando nasional. Jika terjadi penumpukan, perintahnya kepadatan di ruas Tol Trans Jawa langsung diurai. “Maka plan A, plan B, plan C dan plan D dari pihak kepolisian sudah disiapkan dan kami di daerah akan mendukung dan melaksanakannya,” tandas Ganjar.

Terpisah, Menhub, Budi Karya Sumadi mengatakan, dari pemetaan yang dilakukan, jalur terpadat saat mudik Lebaran adalah jalan tol dari Bekasi menuju Kalikangkung. Sehingga, persiapan dan berbagai antisipasi harus dilakukan dengan matang.

Menhub juga menyampaikan, prediksi jumlah pemudik akan naik hingga 40 persen, dibandingkan dengan mudik Lebaran tahun 2019. Sementara puncak mudik bakal berlangsung pada 28 hingga 30 April 2022. “Oleh karena itu, sudah seharusnya kita harus mengelola jalur yang ada agar mudik pada lebaran tahun ini dapat berjalan dengan lancar dana man,” tegasnya.

Menhub juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan mudik pada saat prediksi puncak arus mudik. Masyarakat diharapkan bisa melakukan perjalanan mudik lebih awal, sebelum tanggal 28 April 2022.

Selain itu, Budi juga mengimbau agar pemudik tidak menggunakan kendaraan sepeda motor, karena cukup membahayakan. Selain jarak tempuh yang terlalu jauh dan meletihkan, banyak kecelakaan terjadi pada pemudik sepeda motor.

Pemerintah sudah menyediakan fasilitas mudik gratis dengan berbagai moda transportasi, termasuk untuk mengangkut sepeda motor. “Tolong manfaatkan fasilitas ini demi keamanan, kelancaran serta kenyamanan mudik lebaran nanti,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement