REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayam adalah salah satu sayuran sehat, yang tinggi vitamin dan mineral, terutama zat besi. Namun, bayam bisa cepat rusak seperti sayuran hijau lainnya
Musuh utama sayuran berdaun adalah kelembaban. Lembab menciptakan lingkungan yang menyebabkan daun mulai rusak, kemudian membusuk. Rasa berlendir itu benar-benar menguraikan materi tanaman. Terkadang, kelembapan berasal dari air atau kondensasi yang masuk ke daun, bisa juga dari daunnya sendiri yang mengeluarkan cairan saat memar atau diremas.
Bayam yang dikemas dengan benar dan tidak rusak dapat bertahan sekitar satu minggu. Bayam yang dibeli dalam bentuk bundel segar, terutama di pasar petani cenderung lebih segar daripada bayam yang dikemas secara komersial. Namun, produk komersial itu seringkali sudah dicuci tiga kali dan siap untuk dimakan.
Membeli bayam komersial dalam tas atau kemasan, keduanya dikemas menggunakan metode yang sama, yaitu pengemasan atmosfer termodifikasi. Sebelum bungkusan bayam disegel, komposisi udara di dalamnya dimanipulasi untuk menciptakan suasana yang memungkinkan bayam tetap segar lebih lama.
"Tingkat oksigen yang rendah membantu menjaga kualitas produk segar dan memperpanjang umur simpan dengan memperlambat respirasi dan penuaan pada jaringan tanaman," menurut Food and Drug Administration (FDA), dilansir dari EatingWell, Sabtu (23/4/2022).
Ini berarti bayam akan membusuk lebih lambat daripada jika dikemas tanpa memperhatikan tingkat oksigen di dalam kantong. Hati-hati menyimpan bayam di lemari es. Jika Anda cenderung meletakkan produk di tempat yang berdesakan, maka kantong bayam bisa rusak.
Kemasan plastik cangkang keras melindungi daun dari kerusakan, sehingga bayam akan bertahan lebih lama. Saat Anda membeli bayam, periksa dengan cermat apakah ada tanda-tanda kelembapan atau daun memar di dalam wadah atau kantong sebelum memasukkannya ke dalam troli.
Bila disimpan dengan benar di lemari es, bayam muda dan bayam matang akan bertahan sekitar satu minggu. Namun, bayam matang mungkin memiliki sedikit keunggulan dibandingkan bayam muda karena daunnya lebih keras. Daun muda lebih lembut dan rapuh. Daun yang kokoh dan matang dapat tetap segar lebih lama karena kecil kemungkinannya mengalami kerusakan, seperti daun yang hancur atau patah, yang menyebabkan pembusukan.
Sangat mudah untuk mengetahui apakah bayam sudah busuk, yaitu warnanya hijau tua atau coklat kehijauan, basah atau berlendir, dan sedikit berbau seperti ganggang atau sampah. Anda tidak boleh makan bayam berlendir. Penting untuk diingat bahwa bayam (seperti sayuran berdaun hijau lainnya) dapat terkontaminasi bakteri seperti e. coli. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan untuk menyiapkan sayuran berdaun segar dengan aman dan tidak memakan sayuran rusak.
Namun, bayam yang layu (daun yang hijau dan tidak rusak tetapi hanya sedikit lemas) dapat diselamatkan dengan merendamnya dalam air es selama lima menit. Pada dasarnya, daun layu mengalami dehidrasi, jadi merendamnya mengisi kembali sel-sel dengan air. Anda masih bisa memasak bayam yang layu. Anda bisa menambahkan parmesan ke masakan, atau jamur.
Cara terbaik untuk mencegah bayam rusak dan menjadi berlendir adalah dengan memperhatikan dengan seksama saat membelinya. Pastikan untuk memeriksa kantong atau wadah bayam secara menyeluruh, mencari tanda-tanda kelembapan, daun patah, bintik hitam atau lendir.