Ahad 24 Apr 2022 16:24 WIB

Pemprov Jabar Revitalisasi 21 Pasar Rakyat

Sampai 2023 mendatang, ditargetkan ada 25 kegiatan revitalisasi. 

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar Ridwan Kamil hadiri acara Babos6 di Kabupaten Kuningan.
Foto: Diskominfo Indramayu
Gubernur Jabar Ridwan Kamil hadiri acara Babos6 di Kabupaten Kuningan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Pemprov Jabar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah memulai Progam Pasar Juara sejak 2019. Sejak saat itu hingga kini, telah diselesaikan 21 revitalisasi di 18 kabupaten/kota.

Program revitalisasi itupun akan terus dilakukan. Sampai 2023 mendatang, ditargetkan ada 25 kegiatan revitalisasi. Sedangkan untuk 2022, ada satu pasar di Garut yang sedang direvitalisasi. 

Salah satu pasar yang telah selesai direvitalisasi itu adalah Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meresmikan revitalisasi pasar tersebut, Sabtu (23/4).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu meminta, para pedagang di Pasar Kepuh agar menjaga hasil revitalisasi dengan cara promosi dan menciptakan ketertiban. Dengan demikian, bisa memberikan kenyaman bagi pembeli yang datang.

Selain konsisten menjaga kebersihan, Kang Emil juga berpesan agar pengelola melakukan inovasi dalam mempromosikan pasar tradisional di dunia digital.

"Kalau sudah rapih, jangan ada yang jualan di luar lagi, agar semuanya menjadi tertib. Kemudian promosikan agar ramai sehingga pasar rakyat ini menjadi pasar utama," kata Kang Emil.

Dengan revitalisasi itu, Pasar Kepuh yang dulunya kumuh, kini telah tertata rapi dan lebih nyaman bagi pedagang dan pembeli. Pasar tersebut memiliki daya 62 kios dan 177 los serta para pedagang sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital.

"Alhamdulillah ini pasar dananya dari provinsi, nanti jumlah pedagang yang memanfaatkan ada 230 pedagang. Semuanya gratis, tinggal bayar kebersihan saja bulanan," tutur Kang Emil.

Setelah direvitalisasi, Kang Emil mengajak para pedagang untuk tertib berjualan sesuai koridor yang telah disediakan. Hal itu agar menjadikan pasar tradisional menjadi keren yang tetap mempedomani sila kelima dalam Pancasila.

"Belasan pasar sudah direvitalisasi di Jawa Barat dan terus akan kita bangun di tahun mendatang karena kami meyakini ekonomi sila kelima. Jadi pasar rakyat itu harus keren, itulah semangat dari pasar rakyat," ucap Kang Emil.

Walaupun sempat diguyur hujan saat peresmian pasar, Kang Emil menyebut, hal tersebut adalah anugerah dan berkah untuk warga Kuningan. "Hujan ini sebagai barokah (berkah) yang membuat subur makmur. Makanya saya bilang tetap dilaksanakan walaupun hujan," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kuningan, Acep Purnama, menyatakan, akan memaksimalkan hasil revitalisasi Pasar Kepuh. Dengan demikian, pasar tersebut menjadi pasar tradisional yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi.

"Kabupaten Kuningan akan tetap dalam jalur ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi. Kami akan memaksimalkan potensi pasar tradisional di Kabupaten Kuningan," kata dia.

Pasar Kepuh melengkapi tiga revitalisasi pasar rakyat sebelumnya. Yakni, revitalisasi di Pasar Baru, Pasar Siliwangi, dan Pasar Langlangbuana, yang berada dalam satu kawasan.

"(Empat pasar) ini  bisa menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk menjadi sentra perdagangan di Kabupaten Kuningan," tutur Acep.

Menurut Acep, Pasar Kepuh Kuningan merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi warga. Selain itu, di pasar tradisional tersebut pembeli dan pedagang bisa berkomunikasi perihal tawar menawar harga yang tidak bisa dirasakan di pasar modern.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement