REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Tim penyelamat Jepang pada Ahad (24/4/2022) mengatakan, telah menemukan sembilan orang dari kapal wisata yang tenggelam di lepas pantai utara Jepang. Kebanyakan dari mereka tidak sadarkan diri.
"Hingga pukul 11 pagi, pesawat penjaga pantai telah menyelamatkan empat orang, pesawat polisi setempat menyelamatkan empat orang dan satu pesawat Pasukan Bela Diri menyelamatkan satu orang dari perairan atau daerah pantai berbatu," kata penjaga pantai Jepang seperti dikutip laman Channel News Asia, Ahad (24/4/2022).
Sebelumnya, pejabat lokal dan media mengatakan, penumpang yang diselamatkan sejauh ini tidak responsif, meskipun kondisi pasti dari kesembilan penumpang kapal itu masih belum jelas. Mereka yang diselamatkan dibawa ke fasilitas medis. TV Nasional NHK menunjukkan, setidaknya satu orang di atas tandu dipindahkan oleh petugas penyelamat dari helikopter ke ambulans.
Pihak berwenang menggunakan pesawat dan kapal patroli, termasuk tujuh kapal, tiga pesawat dan empat helikopter dari penjaga pantai, untuk mencari penumpang dan kru Kapal Kazu I setelah mengalami masalah di semenanjung. Perairan itu memang terkenal dengan satwa liar dan garis pantai yang dramatis.
Penjaga pantai pertama kali mendengar dari awak kapal pada Sabtu sore bahwa air membanjiri kapal. Kemudian terakhir terdengar sekitar dua jam kemudian, ketika menghubungi perusahaan operasinya untuk mengatakan kapal sudah miring pada sudut 30 derajat.
Awak kapal mengatakan mereka yang berada di dalam pesawat mengenakan jaket pelampung. Total terdapat 26 orang di kapal, dengan 24 penumpang dan dua awak kapal. Dua penumpang adalah anak-anak.
Semenanjung Shiretoko ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO tahun 2005. Tempat ini terkenal dengan satwa liarnya yang unik, termasuk singa laut Steller yang terancam punah, serta burung migran dan beruang coklat. Perjalanan wisata perahu di daerah tersebut populer bagi pengunjung yang berharap untuk melihat ikan paus, burung, dan satwa liar lainnya, serta hanyut es di musim dingin.
Kondisi cuaca Sabtu sangat tak menentu dengan gelombang tinggi dan angin kencang yang dilaporkan mendorong beberapa kapal nelayan lokal untuk kembali ke pantai lebih awal. Suhu air siang hari di daerah itu sekitar 2 hingga 3 derajat Celcius.
Kazu I pernah kandas di perairan dangkal pada Juni tahun lalu, terdampar dengan 21 penumpang dan dua awak di dalamnya. Penjaga pantai Jepang telah terlibat dalam berbagai misi pencarian dan penyelamatan di seluruh kepulauan, termasuk penemuan yang sukses November lalu dari seorang pria berusia 69 tahun yang menghabiskan 22 jam hanyut di perairan terbuka di barat daya Kagoshima.
Pada September 2020, sebuah kapal kargo dengan 43 awak di dalamnya tenggelam setelah terjebak dalam topan di lepas pantai barat daya Jepang. Dua orang yang selamat berhasil diselamatkan, sementara seorang anggota awak ketiga ditemukan tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal. Operasi pencarian dibatalkan seminggu kemudian.