Ahad 24 Apr 2022 16:31 WIB

Pemerintah Terus Monitor Stok BBM

Terutama di titik-titik yang diperkirakan menjadi pusat keramaian arus mudik.

Rep: Intan Pratiwi / Red: Agus Yulianto
Petugas melayani pengisian BBM di SPBU 24.351.126 Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (19/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur dan 174 unit skid tank untuk LPG serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik ditambah 11 SPBU Siaga Tol Trans - Sumatera dan empat SPBU Modular di sepanjang jalur Tol Bakauheni - Palembang.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Petugas melayani pengisian BBM di SPBU 24.351.126 Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (19/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur dan 174 unit skid tank untuk LPG serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik ditambah 11 SPBU Siaga Tol Trans - Sumatera dan empat SPBU Modular di sepanjang jalur Tol Bakauheni - Palembang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya menyiapkan dan memastikan pasokan BBM selama libur Lebaran 2022 tersedia agar tidak menjadi masalah untuk masyarakat yang akan berlebaran, pemerintah terus memonitor ketersediaan BBM di SPBU-SPBU, terutama di titik-titik yang diperkirakan menjadi pusat keramaian arus mudik. Meski persiapan ekstra telah dilakukan, dinamika yang terjadi di lapangan hingga arus mudik selesai terus dipantau oleh Pemerintah.

"Secara umum kesiapan stok dan distribusi BBM menghadapi arus mudik cukup bagus. Kita akan tetap pantau dinamika selanjutnya apa yang terjadi di lapangan. Misalnya, kebutuhan BBM ternyata lebih banyak atau kalau terjadi antrean, kita harus memitigasinya. Kita monitor terus hingga setelah lebaran atau arus mudik selesai," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, Ahad (24/4/2022).

Libur lebaran tahun ini, menurut Tutuka, menjadi akan sangat berbeda dibandingan dengan 2 tahun sebelum karena adanya larangan mudik dari Pemerintah, dan tahun ini larangan mudik tidak lagi diberlakukan. Hal tersebut, menurutnya, akan menimbulkan euforia yang besar dari masyarakat dan hal ini harus disadari sepenuhnya oleh pengelola SPBU dengan mempersiapkan ketersediaan pasokan BBM masyarakat.

"Penting bagi kami memberi kesan bagi Pertamina dan pengelola SPBU setempat bahwa kenaikan menjelang lebaran dan arus mudik tahun ini tidak seperti biasa. Itu harus diperhatikan betul dan dipersiapkan," tegasnya.

Dirjen Migas melakukan inspeksi ke 11 SPBU- SPBU di jalur non tol dan tol ini, turut mendampingi dalam inspeksi, Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra dan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution.

7 SPBU jalur non tol di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang diinspeksi yakni, SPBU 54.611.35 Manyar, SPBU 54.622.10 Paciran, SPBU 53.623.23 Palang, SPBU 54.623.04 Tuban, SPBU 43.592.01 Rembang, SPBU 44.593.17 Kudus dan Integrated Terminal BBM area Jawa Tengah.

Sedangkan untuk SPBU tol di Jawa Tengah dan Jawa Barat, Dirjen Migas mengunjungi SPBU KM 389B, SPBU 260B, Pertashop KM 294, serta SPBU KM 101B Cikampek.

Mengantisipasi peningkatan kebutuhan BBM menjelang libur lebaran, Pertamina telah menyiapkan peningkatan stok BBM hingga unit-unit pengisian BBM apabila terjadi keadaan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan. Termasuk juga motorist yang siap melayani masyarakat yang membutuhkan BBM ditengah kemacetan.

Pertamina juga mengalihkan dispenser yang semula berisi Solar menjadi Pertalite karena kebutuhan Solar selama arus mudik diperkirakan menurun akibat larangan beroperasinya truk-truk besar selama arus mudik, sementara kebutuhan Pertalite meningkat.

"Pertamina telah menyiapkan diri menyambut para pemudik. Sudah disiapkan SPBU-SPBU kantong, motorist, juga mobil tangki. Antisipasi peningkatan layanan operator dengan menambah jumlah tenaga kerja," jelas Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam inspeksi tersebut.

Sementara itu, Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra menilai, kesiapan Pertamina dalam menghadapi peningkatan kebutuhan BBM masyarakat menghadapi libur lebaran sudah baik. "Kesiapan Pertamina menghadapi lebaran sudah baik. Dukungan-dukungan untuk mengantisipasi peningkatan pembelian BBM, antara lain diberikan fasilitas kredit. Juga ada SPBU kantong dan motoris untuk mengantisipasi antrean. Kita akan pantau terus perkembangannya di mana puncaknya diperkirakan pada H-1 atau H-2," ujar Basuki.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement