REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Longsoran sampah menutupi akses jalan masuk menuju TPA Cipayung. Akibatnya, sudah tiga hari terakhir, terjadi antrean truk sampah yang akan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok.
"Longsor disebabkan tingginya intensitas hujan yang tejadi sejak dua minggu terakhir ini," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) TPA Cipayung Ardan Kurniawan di TPA Cipayung, Kota Depok, Ahad (24/4/2022).
Menurut Ardan, memang saat ini kapasitas sampah di TPA Cipayung sudah overload. "Dua minggu terakhir ini intensitas hujan tinggi dan menyebabkan sampah yang berada di atas mengalami penurunan (longsor) serta menutupi akses masuk ke TPA," terangnya.
Dia menambahkan, pihaknya membutuhkan waktu untuk membersihkan sampah yang menutupi akses jalan masuk TPA Cipayung dan menatanya agar sampah tidak kembali longsor. Sehingga, truk yang akan masuk harus mengantre.
"Semakin basah sampah, maka akan semakin bergeser. Sampah yang basah, rawan bergerak. Terhitung sejak (21/4/2022) truk yang masuk ke TPA ada sebanyak 145 kendaraan, 15 truk lainnya tidak bisa buang ke TPA karena masuk waktu magrib. Ini sudah over time," jelas Ardan.
Lanjut Ardan, kendati demikian, antrean kendaraan ini tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan lainnya. Karena, jalan tersebut khusus untuk akses masuk TPA. Sebagai langkah antisipasi, petugas melakukan kerja lembur.
"Kami punya 13 personel dan seluruhnya lembur untuk menata sampah. Kami harap, sampah dari Kota Depok bisa segera dibuang ke Nambo, sehingga mengurangi beban kapasitas TPA Cipayung. Kami juga berpesan agar petugas menjalankan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," ujarnya.