Senin 25 Apr 2022 01:07 WIB

Mekanisme Tarif Tol Gratis akan Diatur Polri, Namun Jika Terjadi Ini...

Ini agar Jasa Marga atau pun semua operator tol care.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) menyapa calon penumpang yang akan mudik ke Sumatera Barat di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (24/4/2022). Selain menyapa penumpang Menhub juga memastikan kesiapan penunjang mudik mulai dari fasilitas bandara hingga kelaikan pesawat yang akan membawa pemudik ke kampung halaman.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) menyapa calon penumpang yang akan mudik ke Sumatera Barat di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (24/4/2022). Selain menyapa penumpang Menhub juga memastikan kesiapan penunjang mudik mulai dari fasilitas bandara hingga kelaikan pesawat yang akan membawa pemudik ke kampung halaman.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, mekanisme rencana penerapan tarif tol gratis jika terjadi antrean kendaraan di gerbang tol melebihi dari satu kilometer saat mudik Lebaran 2022. Namun, hal itu akan diatur oleh Kakorlantas Polri.

"Terkait angkutan darat tadi ditanyakan berkaitan jika terjadi kemacetan satu kilometer akan digratiskan. Jadi, itu juga ada prosedurnya. Karena kewenangan sebagai ketua kelas itu ada di Kakorlantas Polisi yang menilai apakah itu layak dilakukan atau tidak," kata Budi saat berkunjung ke Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Ahad (24/4/2022).

Dia mengatakan, pemberlakuan aturan seperti itu merupakan salah satu cara untuk mendorong pengelola jalan tol memberikan layanan secara maksimal selama masa arus mudik Lebaran. "Ini dimaksud agar Jasa Marga atau pun semua operator tol itu care. Jangan sampe ada kemacetan, dengan menambah orang, by sistem, mengatur jalan dan sebagainya. Bahkan memberikan anjuran, menjual kartu-kartu tol untuk mengantisipasi kemacetan," katanya.

Budia menyebutkan, pembebasan tarif tol itu merupakan salah satu opsi pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan saat masa mudik Lebaran. Namun, pihaknya tetap mengantisipasi agar tidak terjadi kemacetan, dengan memaksimalkan pelayanan.

"Jadi, kalau itu menimbulkan suatu kemacetan yang panjang lebih dari satu kilometer, kita berikan diskresi dan Polisi memberikan diskresi untuk boleh dibebaskan tarif tol," ujarnya.

Dia mengungkapkan, saat ini, sudah mulai ada peningkatan jumlah arus mudik, baik itu melalui moda transportasi udara maupun darat yang artinya masyarakat sudah mengikuti anjuran pemerintah untuk mudik Lebaran awal.

Seperti yang terpantau di Bandara Soekarno Hatta, jumlah pergerakan pesawat yang tadinya rata-rata 600 take off landing satu hari, dan setelah dua hari ini sudah menjadi 900 penerbangan.

Sementara itu, Direktur Jendral Perhubungan Udara Novie Riyanto menambahkan, pergerakan penumpang pesawat kini terus mengalami peningkatan jelang lebaran. "Pada tahun 2019 per harinya bisa sekitar 1.200 penumpang, sekarang sudah 900 penumpang. Diprediksi menjelang Lebaran, bisa mencapai 1.200 sampai 1.300 penumpang per hari," ungkapnya.

Dengan meningkatnya jumlah penumpang, lanjutnya, sejumlah maskapai sudah melakukan permintaan untuk mengadakan extra flight. "Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, telah dilakukan optimalisasi operasional bandara dari sebelumnya 12 jam menjadi 18 sampai 24 jam," tuturnya.

Pada mudik tahun ini, diprediksi sebanyak 8,9 juta orang akan mudik menggunakan pesawat atau sekitar 10 persen dari total pemudik yang diprediksi mencapai 85,5 juta orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement