Ahad 24 Apr 2022 21:53 WIB

Menhub Sebut Anjuran Mudik Awal Diikuti Masyarakat

Menhub menemukan pergerakan penumpang yang meningkat di Bandara Soekarno Hatta.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) menyapa calon penumpang yang akan mudik ke Sumatera Barat di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (24/4/2022). Selain menyapa penumpang Menhub juga memastikan kesiapan penunjang mudik mulai dari fasilitas bandara hingga kelaikan pesawat yang akan membawa pemudik ke kampung halaman.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) menyapa calon penumpang yang akan mudik ke Sumatera Barat di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (24/4/2022). Selain menyapa penumpang Menhub juga memastikan kesiapan penunjang mudik mulai dari fasilitas bandara hingga kelaikan pesawat yang akan membawa pemudik ke kampung halaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ahad (24/4/2022), melakukan inspeksi ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dalam pengecekan di lapangan itu, Menhub mengapresiasi masyarakat yang mengikuti anjuran pemerintah untuk mudik lebih awal, guna menghindari kepadatan di masa puncak mudik yang diprediksi terjadi pada 28-30 April 2022 mendatang.

“Sebelumnya, pergerakan penumpang di Bandara Soekarno Hatta sekitar 400 penumpang per hari. Tetapi dua hari ini sudah meningkat menjadi 900 penumpang per harinya. Okupansinya sudah mendekati 100 persen. Ini berarti anjuran mudik lebih awal sudah dilakukan,” jelas Menhub.

Baca Juga

Menhub mengungkapkan, telah menanyakan kepada sejumlah penumpang alasan melakukan mudik lebih awal. “Penumpang yang sengaja mudik lebih awal mengatakan, selain untuk menghindari kepadatan di hari puncak, juga harga tiketnya lebih murah,” kata Menhub.

Dalam inspeksinya, Menhub memimpin Apel Gabungan para petugas di Bandara Soekarno Hatta yang terdiri dari berbagai unsur. Di antaranya Otoritas Bandara Kemenhub, Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), TNI, Polri, dan unsur terkait lain.

Menhub menjelaskan, aspek keselamatan menjadi penting untuk disiapkan. Mulai dari pemeriksaan kelaikan pesawat melalui kegiatan ramp check, maupun pemeriksaan kesehatan awak pesawat. Selain itu, ketersediaan armada pesawat, dan juga pengecekan syarat kesehatan dan pengawasan penerapan protokol kesehatan juga menjadi perhatian utama.

Menhub meyakini, dengan koordinasi dan komunikasi baik antarunsur terkait, penyelenggaraan mudik tahun ini bisa dilakukan dengan baik, seperti yang sudah pernah dilakukan saat menangani jamaah penerbangan untuk umrah beberapa waktu lalu. “Kepada petugas, lakukan dengan tegas namun tetap sopan, bersahabat, dan melayani dengan ramah. Mari bersama-sama kita wujudkan mudik yang aman dan sehat,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan, pergerakan penumpang pesawat terus mengalami peningkatan jelang Lebaran. “Pada 2019, per harinya bisa sekitar 1.200 penumpang, sekarang sudah 900 penumpang. Diprediksi jelang Lebaran bisa mencapai 1.200 sampai 1.300 penumpang per hari,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dengan meningkatnya jumlah penumpang, sejumlah maskapai sudah melakukan permintaan untuk mengadakan extra flight. Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, telah dilakukan optimalisasi operasional bandara dari sebelumnya 12 jam menjadi 18 sampai dengan 24 jam.

Pada mudik tahun ini, diprediksi 8,9 juta orang akan mudik menggunakan pesawat atau sekitar 10 persen dari total pemudik yang diprediksi mencapai 85,5 juta orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement