REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Orang yang berdoa menandakan dirinya butuh kepada Allah SWT. Dia menyadari posisinya sebagai hamba yang tidak memiliki daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah SWT. Allah SWT pun memberi janji bahwa akan mengabulkan hamba yang mau berdoa. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al Baqarah ayat 186)
Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama, KH Abdullah Syamsul Arifin, mengatakan ayat tersebut menganjurkan untuk memperbanyak berdoa. Dan Allah SWT menjanjikan akan mengabulkan doa yang dipanjatkan seorang hamba pada-Nya.
Tapi mengapa ada orang yang sering berdoa namun doanya tak juga dikabulkan? KH Abdullah Syamsul Arifin, mengisahkan sebuah riwayat tentang seorang sufi yang zuhud yakni Ibrahim bin Adham.
Dia pernah bertemu dengan orang-orang Kuffah. Orang-orang Kuffah itu bertanya kepada Ibrahim bin Adham tentang kebiasaan mereka berdoa kepada Allah SWT.
Bahkan mereka tak pernah meninggalkan untuk berdoa setiap selesai sholat. Tetapi orang-orang Kuffah itu mempertanyakan mengapa doa-doa mereka belum juga dikabulkan Allah SWT.
Lalu Ibrahim bin Adham pun menjawab bahwa sejatinya tidak ada doa yang tak dikabulkan. Allah SWT mengabulkan doa yang dipanjatkan hamba. Akan tetapi hamba itu sendiri yang belum siap doanya dikabulkan Allah SWT karena hati hamba tersebut mati.
"Ada sepuluh hal yang kemudian menjadikan hati orang mukmin itu mati. Sehingga ketika dia berdoa kepada Allah SWT, dia belum siap untuk dikabulkan, dia belum bisa mendapatkan ijabah atas doa-doa yang dipanjatkannya," kata KH. Abdullah Syamsul Arifin dalam program Ngaji Ramadhan yang disiarkan TV Nahdlatul Ulama beberapa hari lalu
Sepuluh hal yang membuat hati mati sehingga menghambat doa terkabul sebagaimana penjelasan Ibrahim bin Adham adalah:
Pertama, tidak tahu cara bertuhan. Kiai Syamsul menjelaskan, hamba tersebut mengetahui bahwa Allah SWT adalah Dzat yang berhak disembah.
Tetapi dia tidak mengetahui bagaimana caranya bertuhan. Dia tidak mampu memenuhi hak-hak Allah SWT. Dia tidak beribadah dengan sepenuhnya kepada Allah SWT. Karena itu hatinya mati dan menyebabkan doanya tak diijabah
Baca juga: Calon Presiden Prancis Marine Le Pen Bersumpah akan Larang Jilbab Jika Terpilih
Kedua, banyak membaca Alquran tapi tak mengamalkan isinya. Kiai Syamsul menjelaskan Alquran tidak hanya dibaca atau tilawah saja, tetapi juga qiraah yakni membaca dengan merenungi, memahami Alquran. Sebab hanya dengan cara seperti itu kandungan Alquran bisa diamalkan. Maka menurut Kiai Syamsul, membaca Alquran tapi tidak diamalkan itu menjadi sebab matinya hati