Ahad 24 Apr 2022 22:41 WIB

Muzani Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Memilih Gabung ke Pemerintahan Jokowi

Muzani tak menampik keputusan itu sering disalahpahami, bahkan Prabowo kerap dicaci.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua MPR sekaligus Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Foto: Dok
Wakil Ketua MPR sekaligus Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzzani berada di Kota Bandung selama dua hari, Sabtu-Ahad (23-24 April 2022). Di hari pertama, Ahmad Muzani melakukan kunjungan ke Pendopo Kota Bandung di Jalan Dalem Kaum. Di Pendopo, Yana Mulyana yang baru saja dilantik menjadi Wali Kota Bandung definitif menyambut Ahmad Muzzani.

Yana merupakan kader yang diusung partai pada Pilwalkot Bandung 2018. Kemudian, Ahmad Muzani menghadiri silaturahim dengan ulama, pemimpin ormas, akademisi, dan masyarakat Jawa Barat, di Gedung Yayasan Darul Hikam. 

Baca Juga

Di acara tersebut, Ahmad Muzani menegaskan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tidak ingin ada perpecahan pada bangsa Indonesia. Berdasarkan keinginan besar itu, Prabowo memilih bergabung dan membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

 

Muzani mengatakan, keputusan Prabowo saat itu tidak populer. Bahkan sampai sekarang sering disalahpahami sehingga tak jarang Prabowo sering dicaci maki. "Tapi itu harga sebuah persatuan dan akhirnya suasana kondusif terjadi sampai sekarang. Apalagi ketika kita menghadapi pandemi Covid-19, kerukunan dan kebersamaan sangat kita rasakan," ujarnya.

 

Muzani mengatakan, sebagai negara besar Indonesia harus memiliki pemimpin yang menjunjung tinggi persatuan. Karena dengan persatuan negara akan menjadi kuat. Untuk menjaga persatuan kita tidak boleh cepat tersinggung, apalagi dengan mementingkan harga diri dan kepentingan pribadi.

 

Persatuan sebuah bangsa tidak mungkin dipelihara jika para pemimpinnya orang-orang yang cepat tersinggung. Harga dirinya lebih tinggi di atas rata-rata.   "Itulah mengapa Pak Prabowo lebih memilih untuk menjaga persatuan bangsa seusai Pilpres 2019. Pembelahan yang mengancam persatuan bangsa amatlah nyata dan Pak Prabowo tidak mau bangsa ini terbelah, apalagi sampai terjadi pertumpahan darah," papar Muzani.

 

Usai pertemuan, Ahmad Muzani mengunjungi Ketua MUI Kota Bandung, KH Miftah Farid. Menurutnya, penting bagi Partai Gerindra untuk terus menjaga komunikasi dengan para ulama dan tokoh masyarakat dalam berjuang membela rakyat.

 

Tak lupa Sekjen Partai Gerindra ini menyampaikan salam hormat dari Prabowo Subianto kepada KH Miftah Farid. Pada Ahad pagi, Muzani mengunjungi ulama dan tokoh Persatuan Islam (Persis) di Ciganitri, Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

 

Konsolidasi partai

 

Ahmad Muzani selanjutnya menghadiri acara Silaturahmi dan Konsolidasi Struktur Partai Gerindra Daerah Pemilihan Jabar 1 dan 2 DPR RI di Hotel Horison Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung.

 

Acara dihadiri Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Taufik Hidayat, Sekretaris Abdul Haris Bobihoe, Bendahara Prasetyawati, pengurus DPC dari Dapil Jabar 1 dan 2 DPRD Prov Jabar, DPRD Kab dan Kota Dapil 1 dan 2. Kegiatan juga dihadiri anggota DPR RI Sodik Mujahd dan Rachel Maryam dan H Mulyadi

 

Muzani mengingatkan seluruh kader untuk menguatkan struktural partai demi memenangkan peristiwa politik tahun 2024 mendatang. Konsolidasi dimulai dari struktur partai terbawah, yakni pengurus anak ranting, memenangkan legislatif dan eksekutif tingkat daerah dan nasional, serta paling utama memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden 2024-2029.

 

"Kemenangan daerah harus didukung. Soalnya kalau tidak ditunjang legislatif, maka perjuangan akan lemah juga," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement