Ahad 24 Apr 2022 23:05 WIB

OJK: Lembaga yang Dipimpin Mantan Menkeu AS Berminat Investasi di Indonesia

Ketua Dewan OJK bertemu mantan menkeu AS era Barack Obama dan diskusikan investasi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Christiyaningsih
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat menghadiri sejumlah pertemuan dengan kalangan pebisnis dan para tokoh ekonomi serta akademisi di sejumlah kampus di Kota New York.
Foto: istimewa
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat menghadiri sejumlah pertemuan dengan kalangan pebisnis dan para tokoh ekonomi serta akademisi di sejumlah kampus di Kota New York.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso melakukan pertemuan dengan Timothy Geithner yang merupakan mantan menteri keuangan Amerika Serikat (AS) pada periode pemerintahan Presiden Barack Obama. Timothy saat ini merupakan pimpinan lembaga investasi internasional yang sangat berminat melakukan investasi pada sektor jasa keuangan Indonesia.

 

Baca Juga

Dalam pertemuan itu, Wimboh menjelaskan bahwa OJK sangat mendorong investasi masuk ke industri jasa keuangan Indonesia. Agar semakin memperkuat permodalan lembaga jasa keuangan, khususnya dalam rangka mempersiapkan transformasi digitalisasi dan penguatan kapasitas industri jasa keuangan menghadapi persaingan di tingkat global.

Wimboh dalam kesempatan di New York juga melakukan pertemuan dengan civitas akademika Columbia University, salah satu kampus terbaik di Amerika Serikat. Hal ini dilakukan untuk menjajaki program-program pascasarjana yang ditawarkan kampus ini guna mendukung pengembangan kompetensi SDM OJK.

"Pengembangan kapasitas SDM OJK sangat penting karena perkembangan sektor jasa keuangan yang begitu pesat, seperti adanya inovasi digital, regulatory technology, dan sustainable finance yang membutuhkan perspektif baru dalam implementasinya," katanya dikutip dari keterangan pers, Ahad (24/4/2022).

Wimboh juga berkesempatan untuk berdiskusi dengan Charles W. Calomiris yang merupakan profesor bidang lembaga keuangan di Columbia Business School, Columbia School of International and Public Affairs, dan juga pakar khusus Finance and Growth in Emerging Markets di Columbia University. Dalam diskusi tersebut dibahas mengenai perkembangan best practice regulasi lembaga keuangan di negara berkembang khususnya menghadapi normalisasi kebijakan keuangan, moneter, dan fiskal negara maju.

Regulator lembaga keuangan, khususnya di negara berkembang, perlu terus menerus menyelaraskan pengaturan prudensial agar sektor jasa keuangan tetap kompetitif di era globalisasi ini. Selain itu, Wimboh juga bertukar pikiran mengenai perkembangan digital currency, kepemimpinan Indonesia di forum G20 tahun ini serta pertumbuhan ekonomi beberapa emerging markets termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement