Senin 25 Apr 2022 03:30 WIB

Nama Bupati Bogor Dicatut dalam Pesan Penipuan, Warga Diimbau Waspada  

Bupati Bogor meminta warga waspada penipuan mencatut namanya

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nashih Nashrullah
Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin (kanan) ilustrasi.   Bupati Bogor meminta warga waspada penipuan mencatut namanya
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin (kanan) ilustrasi. Bupati Bogor meminta warga waspada penipuan mencatut namanya

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR— Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bogor mengkonfirmasi jika pesan berantai yang beredar di WhatsApp, yang mengatasnamakan Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin. Pesan tersebut berisi permintaan sumbangan kepada penerima pesan.  

Kadiskominfo Kabupaten Bogor, Bayu Ramawanto, mengatakan pihaknya menerima informasi pencatutan nama Ade Yasin dari Bupati Bogor sendiri. Namun dia tidak mengetahui siapa saja yang telah menerima pesan penipuan tersebut.  

Baca Juga

Pesan tersebut berbunyi, “Sebelumnya perkenalkan saya dengan Ibu Hj Ade Yasin selaku Bupati Bogor. Saya mau menggalang donasi berupa uang untuk berbagai yayasan pondok pesantren dan rumah tahidz. Apa benar ini saya berbicara dengan pengurus yayasan/rumah tahidz?”.  

Lebih lanjut, Bayu mengatakan, Ade Yasin menerima komplain terkait beredarnya pesan itu dari pihak lain.  

“Yang jelas ini Ibu nerima komplain dari siapa saya kurang tahu, mungkin dari pejabat juga. Makanya diteruskan ke kita supaya di-up kalau itu adalah hoaks,” tegas Bayu, Ahad (24/4/2022)  

Di samping itu, Bayu juga akan mengkonfimasi ke sekretaris pribadi Bupati Bogor terkait laporan ke kepolisian. Sebab penipuan serupa yang mencatut nama pejabat Kabupaten Bogor tidak hanya sekali terjadi.  

Menurut Bayu, sebelumnya telah beredar pesan dengan modus serupa yang menggunakan nama Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan.  

“Apalagi mau lebaran kayak gini. Kalau saya pikir mungkin udah disampaikan sama ajudan atau sekretaris peibadi ke kepolisian,” pungkas Bayu.      

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement