REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak masyarakat menjadikan zakat sebagai gaya hidup, khususnya bagi para aparatur sipil negara (ASN). Zakat merupakan penolong di hari akhir.
"Zakat adalah penolong kita nantinya kelak di hari akhir. Maka dari itu, saya mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan zakat sebagai gaya hidup," ujarnya usai menyerahkan zakatnya kepada Badan Amil Zakat (Baznas) Makassar, beberapa waktu lalu.
Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, mengatakan keutamaan menunaikan zakat fitrah lainnya adalah akan mendapatkan petunjuk serta hidayah dari Allah SWT.Menurut dia, setiap Muslim yang turut serta memakmurkan masjid, mendirikan salat dan menunaikan zakat, termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. "Berzakatlah. Sungguh zakat itu sebagai penolong umat dari segala musibah. Saya minta di 10 terakhir Ramadhan ini mari kita manfaatkan dengan mengeluarkan zakat terbaik kita," katanya.
Danny pun meminta kepada masyarakat agar menjadikan zakat sebagai gaya hidup. Berzakat adalah kewajiban untuk ditunaikan bagi islam.
Dalam kesempatan ini pula Danny menyerahkan langsung zakat para ASN Kota Makassar ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) senilai Rp142 juta.
Menurut dia, potensi zakat di Kota Makassar sangat besar. Hitungan kasarnya, sekitar 1,2 juta penduduk islam mengeluarkan zakatnya senilai Rp100 ribu itu bisa mencapai ratusan miliar.Di mana zakat tersebut bisa digunakan untuk hal-hal yang positif seperti pembangunan sekolah dan fokus pemberian beasiswa bagi anak yang tidak mampu.
Tidak hanya itu, Ia juga memberikan paket senyum berkah kepada 6.000 pekerja rentan di Kota Makassar."Kebetulan hari ini juga kita wujudkan kerja sama kita dengan BPJS Ketenagakerjaan di mana seluruh guru ngaji, pemandi jenazah, imam masjid, dan pekerja rentan sudah didaftarkan masuk BPJS. Dan kemarin ada yang meninggal guru ngaji kita, hari ini kita beri santunan Rp84 juta dari hasil kerja sama kita dengan BPJS. Ini bentuk kepedulian Pemerintah Kota Makassar," ucapnya.