REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indo Boga Sukses Tbk atau IBOS resmi melantai atau tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan perdananya, emiten yang bergerak di sektor industri makanan dan minuman ini langsung melesat ke level 110, naik 10 persen dari harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di harga Rp 100.
Direktur Utama IBOS Edi Nugroho berharap, dengan melantai di bursa saham, IBOS dapat makin meraih peluang-peluang yang lebih besar ke depan. "Tentunya IBOS akan turut mengalami pertumbuhan yang terus meningkat sejalan dengan kondisi perekonomian yang kian membaik," kata Edi, Senin (25/4/2022).
Edi optimistis kondisi pada 2022 akan terus membaik. Dengan meningkatnya PDB per Kapita Indonesia, maka secara garis besar konsumsi masyarakat akan meningkat, termasuk sektor hotel, restoran dan cafe. Edi menambahkan Ekspektasi peningkatan konsumsi tahun ini juga tercermin dari kebijakan pemerintah pada April 2022, yang telah mengizinkan Mudik Idul Fitri 2022 dilakukan masyarakat.
Hal ini mengindikasikan membaiknya tren perjalanan ke depannya, dengan berangsur membaiknya situasi pandemi Covid-19 yang juga berpeluang menjadi endemi pada tahun ini. Menurut Edi ini akan berdampak bagus bagi Perseroan untuk lebih mendongkrak kinerja ke depan.
Sepanjang 2021 lalu Perseroan mencetak kenaikan laba menjadi sebesar Rp 8,64 miliar. Capaian ini naik 104 persen apabila dibandingkan dengan capaian di tahun 2020 sebesar Rp 4,2 miliar. Sedangkan di tahun 2019 laba komprehensifnya hanya Rp 4,23 miliar.
Tingginya pertumbuhan laba tersebut ditopang dari kenaikan pendapatan perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp 67,34 miliar. Pendapatan ini juga naik Rp 14,03 miliar atau sebesar 26 persen apabila dibandingkan dengan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp 53,30 miliar.
Sebagai informasi, perseroan menawarkan sebanyak 1,6 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Jumlah seluruh nilai penawaran umum adalah Rp 160,73 miliar.
Sebagai pemanis, perseroan menerbitkan sebanyak 803.680.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 12,5 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.