Senin 25 Apr 2022 12:54 WIB

Rudiantara Gantikan Mirza Adityaswara Ketuai Indonesia Fintech Society

Rudiantara pernah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika RI 2014 - 2019

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara ditunjuk sebagai ketua Indonesia Fintech Society (IFSoc) menggantikan Mirza Adityaswara.
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara ditunjuk sebagai ketua Indonesia Fintech Society (IFSoc) menggantikan Mirza Adityaswara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Steering Committee forum diskusi kebijakan fintech dan ekonomi digital Indonesia Fintech Society (IFSoc) sepakat memilih Menteri Komunikasi dan Informatika RI 2014 - 2019, Rudiantara, sebagai Ketua IFSoc yang baru. Pergantian posisi Ketua IFSoc ini terjadi karena Mirza Adityaswara terpilih menjadi Wakil Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2022 - 2027.

Mirza Adityaswara mengungkapkan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar IFSoc yang dalam dua tahun terakhir ini telah berkontribusi melalui IFSoc. Mirza Adityaswara berharap IFSoc dapat memberikan manfaat yang lebih luas kedepannya melalui rekomendasi-rekomendasi kebijakan di bidang fintech dan ekonomi digital. 

Baca Juga

IFSoc berdiri di tengah pandemi Covid-19 yaitu November 2020 karena ada kebutuhan untuk menjembatani industri fintech, masyarakat, akademisi, dan regulator. "Harapan saya, IFSoc harus semakin besar dan dapat mengambil peran sebagai penyeimbang di antara berbagai stakeholder dalam ekosistem ekonomi digital khususnya sektor fintech," katanya dalam keterangan pers, Senin (25/4/2022).

Mirza mengatakan IFSoc harus tetap memberikan masukan - masukan yang bermanfaat untuk regulator. Ketua IFSoc terpilih, Rudiantara, menjelaskan ada tiga kekuatan utama yang menjadikan IFSoc sebesar saat ini.

Pertama, setiap anggota Steering Committee dan Organizing Committee yang mempunyai kapabilitas luar biasa yang saling melengkapi di masing-masing bidang. Kedua, masing-masing anggota Steering Committee memiliki kepercayaan (trust) dari pemangku kepentingan (stakeholders) eksternal.

Ketiga adalah kemampuan komunikasi publik yang diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga IFSoc dapat memberikan rekomendasi kepada para stakeholders secara lebih berimbang. “Saya akan melanjutkan IFSoc ini dengan menjalankan organisasi secara seimbang karena kita punya resources yang luar biasa yang bisa saling melengkapi," katanya.

Tulisan-tulisan IFSoc di media massa di dengar dengan baik dan dapat menjadi acuan kebijakan regulator dalam pembuatan kebijakan yang lebih baik dan bersifat forward looking. Jembatan ekosistem ini yang harus kita jaga dengan baik.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement