REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polda Jawa Barat mengungkapkan jalur favorit pemudik untuk mudik Lebaran 1443 Hijriah nanti yaitu jalur selatan dan Tol Cipali. Namun, secara angka persentase Tol Cipali masih dominan dilintasi oleh para pemudik arah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
KBO Ditlantas Polda Jabar AKBP Bayu Catur Prabowo mengatakan, pemudik yang hendak berangkat ke Jawa Tengah dan Jawa Timur lebih memilih jalur tol sebagai jalur favorit terlebih akan diberlakukan kebijakan one way. Jalur selatan pun masih menjadi favorit pemudik.
Dikatakannya, masyarakat sekarang kecenderungan akan langsung ke Jawa Tengah dan Jawa Timur mereka tetap menggunakan jalur tol sebagai jalur favorit terlebih lagi bila dari kepolisian mengumumkan akan melaksanakan one way. "Jalur selatan berdasarkan evaluasi tahun 2019 selama operasi ketupat 400 ribu kendaraan keluar di Cileunyi menjadi 430 ribu trennya selatan masih jadi jalur favorit," ujarnya, Senin (25/4/2022).
Dia melanjutkan, mereka yang mudik menggunakan jalur selatan memiliki tujuan di antaranya ke Garut, Tasikmalaya. Banyak masyarakat dari daerah tersebut merantau ke Jakarta.
"Kalau presentase tetap lebih unggul melalui Cipali hampir 63 persen, kalau puncak ramai setelah lebaran kalau arus mudik tidak akan terjadi peningkatan kalau setelah lebaran puncak favorit orang mencari hiburan," ungkapnya.
Dia mengatakan, puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 28 April setelah masyarakat selesai bekerja. Libur lebaran sendiri dimulai sejak tanggal 29 hingga 9 Mei mendatang.
"Puncak mudik pertama mulai tanggal 28 setelah bubaran kantor mulai dari jam 15.00 WIB sampai jam 17.00 WIB sudah mulai dan memuncak saat malam hari setelah buka (puasa)," katanya.
Bayu mengatakan, pada tanggal 28 pihaknya akan melakukan one way sejak pukul 17.00 WIB hingga 24.00 WIB. Selanjutnya hari-hari berikutnya jumlah pemudik relatif masih banyak dengan selisih angka yang kecil dibandingkan hari sebelumnya.
"Kalau lihat anev 2019, h-4 memang sudah ada peningkatan bahkan di 2019 h-4 puncak mudik. H-2 dan H-1 jumlah kendaraan yang mudik itu selisihnya sedikit saja dengan saat puncak mudik misal puncak mudik 130 ribu nah h-3 120 ribu, h-2 115 ribu jadi selisihnya dikit berarti sudah ada di atas 100 ribu dan itu 63 persen mengarah ke arah timur," katanya.