Jelang Lebaran, Harga Bahan Pokok Mulai Naik di Purwokerto
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Penjual daging sapi melayani pembeli di Pasar Manis Purwokerto. | Foto: Idealisa Masyrafina
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Harga-harga kebutuhan pokok di pasar tradisional mulai merangkak naik sepekan jelang Lebaran Idul Fitri 1443 H. Di Pasar Manis Purwokerto, bahan-bahan kebutuhan pokok mulai dari cabai merah, bawang merah, daging ayam, dan daging sapi telah mengalami kenaikan.
Kenaikan harga terjadi pada daging ayam ras dari Rp 38 ribu perlahan naik menjadi Rp 45 ribu per kg. Sedangkan ayam kampung dijual dengan harga Rp 80 ribu per kg dari sebelumnya Rp 75 ribu per kg.
Kendati begitu, pembeli terus membeli daging ayam di pasaran, karena sudah menjadi tradisi membuat opor ayam saat Lebaran. "Ya kalau ngerasa kemahalan nggak dibeli, tapi biasanya orang beli terus. Karena memang wajib ada buat Lebaran," kata Raisem (62 tahun), penjual daging ayam kepada Republika.co.id, Senin (25/4/2022).
Harga cabai merah dan bawang merah juga terpantau naik, meski stoknya aman. Dari harga Rp 20 ribu per untuk cabai merah dari sebelum Ramadhan, menjadi Rp 35 ribu per kg. Sedangkan bawang merah dari Rp 25 ribu menjadi Rp 35 ribu per kg.
"Tiap hari cabai, bawang, naik sedikit-sedikit harganya, besok bisa naik lagi. Tapi stoknya aman," kata Arsitin (60 tahun), penjual sayur. Sedangkan harga daging, melonjak drastis dalam satu hari.
Menurut penjual daging sapi, Imam (38 tahun), harga daging memang sudah melonjak drastis sejak Jumat (22/4/2022) lalu. Sebelum Ramadhan, harga daging Rp 110 ribu, kemudian perlahan merangkak menjadi Rp 130 ribu per kg.
"Naik tinggi pas Jumat lalu, dari Rp 130 ribu jadi Rp 150 ribu. Abis lebaran biasanya turun lagi," kata Imam. Begitu juga dengan harga daging di Pasar Wage Purwokerto.
Menurut pedagang daging bernama Sarni (68 tahun), kenaikan harga daging terjadi karena kurangnya pasokan. "Katanya sapinya susah, jadi harganya naik. Ini dampaknya sepi pembeli, biasanya sehari bisa jual 20 kg. Hari ini bawa daging 30 kg saja masih sisa banyak,” kata Sarni.
Sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Banyumas, Titik Pudji Astuti, memastikan stok bahan makanan di Banyumas relatif aman. "Harga bahan pokok masyarakat diperkirakan stabil. Distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat umumnya lancar dan stoknya cukup tersedia," kata Titik.
Akan tetapi ia mengakui bahwa perubahan harga yang cenderung fluktuatif untuk barang kebutuhan pokok hasil pertanian dan peternakan perlu diwaspadai. Ini karena bahan pangan pertanian dan peternakan sangat dipengaruhi oleh cuaca dan tingginya permintaan konsumen.