Senin 25 Apr 2022 15:53 WIB

Imbauan Mudik Lebih Awal: Jangan Sampai Tragedi Brexit 2016 Terulang

Puncak arus mudik tahun ini diprediksi terjadi pada 28-30 April 2022.

Pemudik menunggu untuk diberangkatkan dalam Mudik Gratis Polri 2022 di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (25/4/2022). Polda Metro Jaya memberangkatkan sebanyak 540 pemudik dengan 13 bus pada hari pertama pemberangkatan Mudik Gratis Polri 2022 dari Jakarta ke 21 kota tujuan di Pulau Jawa.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Pemudik menunggu untuk diberangkatkan dalam Mudik Gratis Polri 2022 di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (25/4/2022). Polda Metro Jaya memberangkatkan sebanyak 540 pemudik dengan 13 bus pada hari pertama pemberangkatan Mudik Gratis Polri 2022 dari Jakarta ke 21 kota tujuan di Pulau Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Amri Amrullah, Ali Mansur

Setelah dua tahun terimbas pandemi Covid-19, pemerintah akhirnya membolehkan lagi masyarakat untuk mudik ke kampung halaman masing-masing pada masa libur Idulfitri tahun ini. Ledakan jumlah pemudik tahun ini pun diprediksi akan terjadi dengan perkiraan puncak arus mudik akan terjadi pada 28 April hingga 30 April 2022.

Baca Juga

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Mayarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menyarankan kepada para pemudik untuk menghindari keberangkatan pada puncak arus mudik guna mengatasi kemacetan.

"Kalau berangkatnya bareng-bareng (pada hari puncak arus mudik), ya, macet," kata Djoko berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (25/4/2022).

 

Djoko mengapresiasi imbauan-imbauan mudik lebih awal yang telah diutarakan oleh sebagian pejabat. Menurut dia, apabila banyak pihak yang menyerukan kesiapan pada puncak arus mudik, masyarakat akan teredukasi untuk tidak mudik bersamaan dan bisa memilih alternatif tanggal.

"Kan kalau banyak yang sampaikan, orang jadi berpikir pergi dahulu, pulang dahulu," kata Djoko.

Selanjutnya, Djoko juga menyarankan pemudik untuk menghindari perjalanan pada waktu favorit, seperti setelah sahur atau berbuka puasa. Ia mengimbau pula agar pemudik senantiasa mengecek waktu dan rute pemberlakuan rekayasa lalu lintas dari kepolisian serta mengikuti informasi lalu lintas melalui saluran resmi Jasa Marga.

Tidak hanya itu, Djoko juga menyoroti perihal penerapan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19 selama mudik. Menurut dia, mudik Lebaran 2022 harus tetap memperhatikan keselamatan, keamanan, kenyamanan, serta aspek kesehatan dan sikap bertanggung jawab.

"Mudik kali ini layak dikedepankan sebagai Mudik Sehat 2022. Protokol kesehatan wajib dilakukan. Makna transportasi tidak hanya menjaga keselamatan, keamanan, kenyamanan, tetapi juga aspek kesehatan pun perlu diterapkan mulai sekarang," tutup Djoko. 

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan waktu keberangkatan mudik dengan mempertimbangkan waktu terbaik. Selain itu, Puan juga mengimbau Pemerintah agar mempersiapkan detail kebutuhan masyarakat dan pengamanan di titik keramaian selama perjalanan mudik guna menghindari kemacetan hingga 20 jam di dalam tol dan memakan korban jiwa, seperti yang terjadi pada 2016.

Sejarah mencatat tragedi Brexit (Brebes Exit) kala kemacetan parah pada arus mudik 2016 mengakibatkan belasan korban jiwa meninggal dunia. Tidak hanya karena kecelakaan lalu lintas, tapi ada juga korban meninggal karena terlalu banyak menghirup apnoe causa CO2 toksic dari pendingin udara kendaraan.

Pekan lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga berpesan kepada pemudik untuk melaksanakan mudik lebih awal.

"Diprediksi, puncak mudik akan terjadi sekitar tanggal 28-30 april 2022. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk mudik lebih awal,” ujar Menhub dalam keterangannya, Kamis (24/4/2022).

Budi juga meminta dukungan media massa untuk membantu pemerintah menyampaikan imbauan mudik lebih awal. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kepadatan di hari puncak mudik lebaran pada 2022.

Pada tahun ini diprediksi sekitar 85,5 juta orang akan melakukan mudik. Sektor darat menjadi yang krusial untuk ditangani karena sekitar 47 persen dari masyarakat menggunakan kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor).

“Dengan kita imbau mudik lebih awal, diharapkan VC Ratio (perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan) tidak mencapai di atas 0,8 (macet parah),” kata Menhub.

Pemerintah pun berharap para pengusaha memberikan kesempatan bagi pekerja untuk menentukan pelaksanaan cutinya pada Hari Raya Idulfitri tahun 2022. Hal ini dimaksudkan agar pekerja bisa mengikuti imbauan melakukan mudik lebih awal.

“Sebagaimana telah disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo bahwa mudik Lebaran tahun ini diprediksi akan ada jutaan masyarakat yang mudik. Oleh karenanya, kami sangat berharap teman-teman pengusaha dapat memberikan keleluasaan bagi pekerja/buruh yang mudik untuk menentukan waktu cutinya agar dapat menghindari puncak arus mudik,” kata Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, dalam keterangan pers, Ahad (24/4/2022).

 

“Pemerintah memang telah mengeluarkan SKB 3 Menteri yang salah satunya mengatur cuti bersama tahun 2022 pada 29 April, 4 Mei, 5 Mei, dan 6 Mei. Namun kami berharap teman-teman pekerja/buruh yang mudik ini diberikan keleluasaan menentukan pelaksanaan waktu cutinya sehingga mereka dapat mudik lebih awal,” imbuhnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement