Senin 25 Apr 2022 17:25 WIB

Aktivis Greenpeace Halangi Minyak Rusia Masuk Norwegia

Aktivis Greenpeace merantai diri ke kapal sebagai bentuk protes perang di Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Organisasi lingkungan Greenpeace mengatakan aktivis mereka menghalangi kapal tanker minyak yang dikirim dari Rusia masuk ke Norwegia.
Foto: Frank Molter/dpa via AP
Organisasi lingkungan Greenpeace mengatakan aktivis mereka menghalangi kapal tanker minyak yang dikirim dari Rusia masuk ke Norwegia.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Organisasi lingkungan Greenpeace mengatakan aktivis mereka menghalangi kapal tanker minyak yang dikirim dari Rusia masuk ke Norwegia. Para aktivis itu merantai diri mereka sendiri ke kapal sebagai bentuk protes atas perang di Ukraina.

Dalam cicitannya di Twitter, Senin (25/4/2022) pelacak kapal Marine Traffic mengatakan kapal tanker produk Ust Luga saat ini sedang berlabuh di luar pelabuhan kapal minyak Exxon Mobil di Slagen. Sekitar 70 kilometer sebelah selatan Ibukota Oslo.

Baca Juga

Dalam pernyataannya Greenpeace mengatakan para aktivis datang menggunakan kapal kecil. Kemudian merantai diri mereka sendiri ke rantai jangkar kapal untuk mencegah sekitar 95 ribu ton minyak diturunkan dari atas kapal.

"Minyak tidak hanya akar krisis iklim, tapi juga perang dan konflik, saya terkejut Norwegia beroperasi sebagai pelabuhan bebas bagi minyak Rusia yang kami ketahui membiayai perang Putin," kata kepala Greenpeace Norwegia Frode Plevm.

Greenpeace meminta pemerintah Norwegia untuk melarang impor bahan bakar fosil Rusia. Mereka juga mengatakan Esso Norwegia unit dari Exxon Mobil harus membatalkan semua kontrak impor dari Rusia setelah invasi ke Ukraina.

Pada surat kabar Dagbladet juru bicara Esso Norway mengatakan sebelum Rusia menginvasi Ukraina, perusahaan itu sudah sepakat membeli minyak Rusia. Mereka tidak berencana kembali membeli minyak dari Rusia. Esso belum menanggapi permintaan komentar.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement