In Picture: Pengolahan Briket Bahan Bakar Limbah Pelepah Pinang
Briket buatan Kelompok Tani Rengas Lestari tersebut dijual Rp20 ribu per kilogram..
Rep: Wahdi Septiawan/ Red: Yogi Ardhi
Perajin menunjukkan dua butir briket dari limbah pelepah pinang di sentra perkebunan pinang Suak Rengas, Desa Teluk Kulbi, Betara, Tanjungjabung Barat, Jambi, Senin (25/4/2022). Briket yang diproduksi secara tradisional dengan memanfaatkan limbah pelepah pinang oleh beberapa warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Rengas Lestari tersebut dijual Rp20 ribu per kilogram. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)
Perajin membuat cetakan briket dari limbah pelepah pinang saat proses produksi di sentra perkebunan pinang Suak Rengas, Desa Teluk Kulbi, Betara, Tanjungjabung Barat, Jambi, Senin (25/4/2022). Briket yang diproduksi secara tradisional dengan memanfaatkan limbah pelepah pinang oleh beberapa warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Rengas Lestari tersebut dijual Rp20 ribu per kilogram. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)
Perajin menjemur bahan baku briket dari limbah pelepah pinang saat proses produksi di sentra perkebunan pinang Suak Rengas, Desa Teluk Kulbi, Betara, Tanjungjabung Barat, Jambi, Senin (25/4/2022). Briket yang diproduksi secara tradisional dengan memanfaatkan limbah pelepah pinang oleh beberapa warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Rengas Lestari tersebut dijual Rp20 ribu per kilogram. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Perajin menunjukkan dua butir briket dari limbah pelepah pinang di sentra perkebunan pinang Suak Rengas, Desa Teluk Kulbi, Betara, Tanjungjabung Barat, Jambi, Senin (25/4/2022).
Briket yang diproduksi secara tradisional dengan memanfaatkan limbah pelepah pinang oleh beberapa warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Rengas Lestari tersebut dijual Rp20 ribu per kilogram.
sumber : Antara Foto
Advertisement