REPUBLIKA.CO.ID., BOGOTA -- El Salvador pada Ahad (25/4/2022) memperpanjang keadaan darurat nasional yang telah ditetapkan sejak 27 Maret sebagai bagian dari upaya melawan geng kriminal. Usulan memperpanjang keadaan darurat selama 30 hari diterima dengan suara 67 dari 84 deputi di Kongres.
Presiden Nayib Bukele menyatakan senang atas perpanjangan dan berbagi foto para pemimpin geng yang ditangkap oleh pasukan keamanan. Dia juga mengatakan menangkap pemimpin geng Mara Salvatrucha (MS-13) lainnya. Lebih dari 16.000 orang telah ditahan sejak awal operasi pada 25 Maret.
Sementara itu, kelompok hak asasi manusia telah menyuarakan keprihatinan atas pelanggaran otoritas keamanan di El Salvador terhadap tersangka anggota geng menyusul gelombang kekerasan baru-baru ini. Sejak berkuasa pada 2019, Bukele telah berhasil menurunkan tingkat pembunuhan di negara itu.
Namun, AS menuduh pemerintahnya diam-diam merundingkan gencatan senjata dengan para pemimpin geng MS-13 dan Barrio 18. Dalam beberapa dekade terakhir, sejarah El Salvador telah ditandai dengan kekerasan geng, mencapai salah satu tingkat pembunuhan dan kejahatan tertinggi di dunia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika