REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemudik mulai memadati Stasiun Pasar Senen pada tujuh hari menjelang (H-7) perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah seiring dengan imbauan pemerintah untuk mudik lebih awal. Salah seorang calon pemudik tujuan Surabaya, Anshori, mengatakan, dirinya memilih naik kereta dan melakukan mudik lebih awal karena relatif lebih aman dan tepat waktu.
"Kalau naik kereta itu lebih pasti waktunya. Kami satu rombongan berangkat ke Surabaya lebih cepat karena biasanya gak terlalu ramai," ujar Anshori kepada Antara di Jakarta, Senin (25/4/2022).
Senada dengan Anshori, calon pemudik lainnya Indah mengatakan, mudik menggunakan kereta api memang menjadi pilihan transportasi favorit keluarganya dibandingkan harus menggunakan bus atau mobil pribadi.
"Naik kereta itu lebih terasa mudiknya, Mas. Apalagi kalau bareng keluarga. Bisa lihat pemandangan, menikmati perjalanan lah," ujar Indah yang akan mudik ke Yogyakarta.
Ia dan keluarganya pun memutuskan mudik lebih awal, selain karena harganya lebih murah, juga relatif lebih kondusif mengingat pandemi masih berlangsung.
"Kita juga kalau mudik memang biasanya sengaja lebih awal, ada khawatir juga kalau rame banget. Tapi karena sudah pada vaksin, ya khawatirnya ndak banyak," kata Indah.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal atau sebelum puncak mudik yang diprediksi terjadi pada akhir April 2022 mendatang. Dengan sebagian masyarakat mudik lebih awal diharapkan dapat mengurai potensi kemacetan kendaraan masyarakat yang mudik di jalur darat. Berdasarkan data pemerintah, diperkirakan ada 23 juta kendaraan pribadi roda empat dan 17 juta sepeda motor yang akan melakukan mudik tahun ini.