REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, BNPB telah merilis peta mudik aman bencana 2022. Peta tersebut hasil kerjasama dengan segenap pemangku kepentingan di tingkat nasional seperti PUPR dan BMKG, serta tentu saja dengan pemerintah daerah melalui BPBD-BPBD di sepanjang jalur mudik khususnya Jawa dan Sumatra.
"Kenapa ini penting, pertama ini adalah mudik pertama setelah 2 tahun kita bergulat menghadapi pandemi. Dalam 2 tahun ini tentu saja ada perubahan-perubahan karakteristik potensi bencana yang harus diwaspadai oleh pemudik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Suharyanto kepada Republika, Senin (25/4).
Ia pun menyampaikan, pada akhir bulan April hingga awal Mei saat arus balik nanti, wilayah Jawa dan Sumatra akan didominasi oleh karakteristik cuaca musim peralihan dengan bencana dominan cuaca ekstrim berupa angin puting beliung, angin kencang baik yang disertai hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi pendek maupun tanpa hujan. Disamping itu di beberapa wilayah cuaca ekstrim ini dapat berkembang menjadi bencana lanjutan seperti tanah longsor.
"Catatan BNPB hingga 21 April 2022 tercatat 81 kali kejadian cuaca ekstrim yang sebagian besar terjadi di Jawa dengan dampak pohon tumbang, tiang listik atau papan reklame roboh, kerusakan rumah bagian atas, dan pada beberapa kejadian juga menimpa mobil atau motor yang saat itu berada di lokasi kejadian," ungkapnya.
Selain itu, potensi banjir juga masih cukup tinggi, di bulan April ini sudah tercatat 60 kejadian banjir yang cukup merata terjadi di jalur mudik Jawa dan Sumatra. Hal-hal inilah , lanjutnya, yang membuat BNPB merasa perlu merilis peta mudik tersebut agar masyarakat yang melakukan mudik tahun ini bisa lebih waspada dan terhindar dari potensi bencana.
Dalam peta mudik juga telah dilengkapi dengan no telp BPBD-BPBD di sepanjang jalur mudik tersebut jika ada kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan cepat. Selain itu peta mudik juga bisa diakses secara interaktif melalui aplikasi Inarisk di gawai komunikasi pelaku mudik. BNPB melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) selalu melakukan komunikasi secara harian kepada BPBD-BPBD seluruh Indonesia.
"Khusus untuk mudik ini tentu saja penguatan koordinasi terus kita lakukan karena tidak hanya untuk kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam, tetapi juga untuk penguatan kembali posko-posko satgas penegakan disiplin protokol kesehatan, agar tujuan kita sesuai tagar *Mudik aman, mudik sehat* benar-benar bisa kita laksanakan," ujarnya.