REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Jutaan pasang mata akan tertuju ke Stadion Etihad, markas Manchester City, Rabu (27/4) dini hari WIB. Man City bertemu Real Madrid pada leg pertama semifinal Liga Champions (UCL) musim 2021/2022.
Duel berkelas dengan statistik nyaris berimbang. Kedua kubu sama-sama jawara liga domestik masing-masing. Manchester Biru penguasa Liga Primer Inggris. El Real merupakan kampiun La Liga Spanyol.
Sepanjang musim ini bergulir, baik the Citizens maupun Los Blancos, sedang bertakhta di puncak klasemen sementara. Sejenak keduanya mengalihkan fokus ke Eropa.
Dimulai dari tuan rumah. Skuad polesan Pep Guardiola menunjukkan kebangkitan dengan cepat. Man City sempat ditahan imbang Liverpool di Liga Primer, kemudian susah payah menyudahi perlawanan Atletico Madrid di UCL, serta gagal melaju ke final Piala FA.
Namun belakangan, Joao Cancelo dan rekan-rekan meraih dua kemenangan beruntun. The Citizens benar-benar menghancurkan lawan dengan permainan impresif. Brighton and Hove Albion, dihajar tiga gol tanpa balas.
Teranyar, Man City menundukkan Watford FC, 5-1. Gabriel Jesus membuat quattrick pada pertandingan tersebut. Sebuah modal berharga jelang kunjungan Madrid di Etihad.
Tampil di rumah sendiri nantinya, pasukan biru langit mendapatkan energi tambahan. Itu karena kehadiran suporter di belakang skuad the Citizens. Guardiola meminta penggemar Man City berbondong-bondong memenuhi arena berkapasitas 53 ribuan kursi itu.
"Ini malam yang spesial bagi kami. Kami harus menikmatinya dan memberikan semua yang kami miliki dalam jiwa kami. Setelah itu, kita akan melihat apa yang akan terjadi," ujar eks juru taktik Bayern Muenchen dan Barcelona ini, dikutip dari mancity.com, Senin (25/4).
The Citizens ingin mengulang pencapaian dua musim lalu. Saat itu, anak asuh Pep mengalahkan El Real kandang-tandang. Fakta demikian menunjukkan raksasa Inggris ini sudah sejajar dengan para raksasa Eropa lainnya.
Beralih ke Madrid. Kubu Los Blancos di ambang gelar juara La Liga musim ini. Si putih terus melanjutkan dominasi atas Barcelona, dalam beberapa tahun terakhir.
Karim Benzema dkk meraih lima kemenangan dalam enam pertandingan terakhir. Satu-satunya kekalahan dialami anak asuh Carlo Ancelotti saat berhadapan dengan Chelsea pada leg kedua perempat final UCL. Hasil tersebut tidak menghalangi langkah El Real menuju putaran selanjutnya.
Teranyar, Madrid menundukkan tuan rumah Osasuna, 3-1. Sebuah modal berharga jelang kunjungan ke Etihad. Apalagi, Barca baru saja dikalahkan Rayo Valecano. Itu menambah kegembiraan luar biasa di kamar ganti Los Merengues.
"Berikutnya kami fokus ke Liga Champions dan kami dalam performa bagus. Semua orang merasa baik dan berkomitmen untuk memberikan segalanya," ujar Ancelotti, dikutip dari laman resmi klubnya.
Tak bisa dimungkiri, Madrid termasuk klub dengan pengalaman segudang di kompetisi ini. Los Blancos mengoleksi 13 gelar si kuping lebar. Jadi, selain mempunyai sederet pemain dengan teknis mumpuni, El Real terbiasa mentas di panggung terelite Benua Biru.
Fakta menunjukkan si putih selalu bisa keluar dari lubang jarum saat terdesak. Musim ini Vinicius Junior dkk menyingkirkan Paris Saint-Germain (PSG) dan Chelsea secara dramatis. Akankah Man City menjadi korban keganasan Los Blancos selanjutnya?
Semua akan terjawab dalam dua laga ke depan. Pertempuran ini dimulai dari malam spesial di Etihad Stadium.