REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko menahan hampir 6.000 migran asing dalam rentang waktu empat hari. Hal ini dikonfirmasi oleh Institut Migrasi Nasional (UNM) negara pada Senin (25/4/2022) waktu setempat.
"Mayoritas dari 5.688 migran yang ditahan dari 21 hingga 24 April ditemukan di safe house, trailer, atau disembunyikan di kompartemen bus atau kabin truk," kata INM dalam sebuah pernyataan.
Sejauh ini kelompok terbesar berdasarkan kebangsaan yang ditahan selama akhir pekan adalah warga Honduras sejumlah 1.060 orang ditahan. Kemudian diikuti oleh 942 orang Kuba dan 906 orang Guatemala.
Secara total, migran dari 42 negara telah ditahan. Kelompok lain ditemukan berjalan melalui padang pasir atau di sepanjang jalan raya ketika mereka mencoba menuju perbatasan AS-Meksiko.
Otoritas imigrasi Meksiko telah menahan 115.379 migran dari awal tahun hingga 13 April, tanggal terakhir yang tersedia. Ini menunjukkan peningkatan tajam dalam migrasi ilegal.
Rekor jumlah migran yang berusaha menyeberangi perbatasan darat AS-Meksiko pada tahun pertama Presiden AS Joe Biden menjabat. Sementara Demokrat mencoba mengatasi akar penyebab migrasi, dan baru-baru ini mengirim utusan ke Meksiko dan Panama.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bulan lalu bahwa tingkat kekerasan yang tinggi di seluruh Meksiko dan Amerika Tengah akan terus memacu migrasi sepanjang 2022.