Selasa 26 Apr 2022 11:31 WIB

Meksiko Amankan Hampir 6.000 Migran Asing Selama 4 Hari

Secara total, migran dari 42 negara telah ditahan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Juan, dari Kolombia, menjemur pakaiannya di tempat penampungan para migran Kamis, 21 April 2022, di Tijuana, Meksiko. Juan, yang telah kembali ke Meksiko setelah mencoba menyeberang ke Amerika Serikat untuk mengajukan suaka, harus menunggu hingga awal Mei untuk sidang berikutnya. Kebijakan kritis era Trump yang memaksa pencari suaka untuk menunggu di Meksiko untuk sidang di pengadilan imigrasi AS akan diajukan Selasa di hadapan Mahkamah Agung AS.
Foto: AP Photo/Gregory Bull
Juan, dari Kolombia, menjemur pakaiannya di tempat penampungan para migran Kamis, 21 April 2022, di Tijuana, Meksiko. Juan, yang telah kembali ke Meksiko setelah mencoba menyeberang ke Amerika Serikat untuk mengajukan suaka, harus menunggu hingga awal Mei untuk sidang berikutnya. Kebijakan kritis era Trump yang memaksa pencari suaka untuk menunggu di Meksiko untuk sidang di pengadilan imigrasi AS akan diajukan Selasa di hadapan Mahkamah Agung AS.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko menahan hampir 6.000 migran asing dalam rentang waktu empat hari. Hal ini dikonfirmasi oleh Institut Migrasi Nasional (UNM) negara pada Senin (25/4/2022) waktu setempat.

"Mayoritas dari 5.688 migran yang ditahan dari 21 hingga 24 April ditemukan di safe house, trailer, atau disembunyikan di kompartemen bus atau kabin truk," kata INM dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Sejauh ini kelompok terbesar berdasarkan kebangsaan yang ditahan selama akhir pekan adalah warga Honduras sejumlah 1.060 orang ditahan. Kemudian diikuti oleh 942 orang Kuba dan 906 orang Guatemala.

Secara total, migran dari 42 negara telah ditahan. Kelompok lain ditemukan berjalan melalui padang pasir atau di sepanjang jalan raya ketika mereka mencoba menuju perbatasan AS-Meksiko.

Otoritas imigrasi Meksiko telah menahan 115.379 migran dari awal tahun hingga 13 April, tanggal terakhir yang tersedia. Ini menunjukkan peningkatan tajam dalam migrasi ilegal.

Rekor jumlah migran yang berusaha menyeberangi perbatasan darat AS-Meksiko pada tahun pertama Presiden AS Joe Biden menjabat. Sementara Demokrat mencoba mengatasi akar penyebab migrasi, dan baru-baru ini mengirim utusan ke Meksiko dan Panama.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bulan lalu bahwa tingkat kekerasan yang tinggi di seluruh Meksiko dan Amerika Tengah akan terus memacu migrasi sepanjang 2022.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement