REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah mengimbau masyarakat yang mudik ke kampung halaman untuk taat menjaga protokol kesehatan (prokes) dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Kehumasan Adita Irawati mengatakan, semua pihak, termasuk masyarakat harus berperan untuk menciptakan mudik yang aman dan lancar.
“Mudik ini sebenarnya hajatan bersama, bukan pemerintah saja,” kata Aditia dalam Dialog Beranda Nusantara "Mudik Asik Lebaran Aman" yang diselenggarakan Pro 3 RRI, Senin (25/4/2022). Program Dialog Beranda Nusantara juga menghadirkan sosiolog Imam B Prasodjo, pengamat ekonomi Aviliani dan Karo Penmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Aditia menambahkan, Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai ikhtiar agar arus Mudik dan Balik 2022 berjalan lancar. Persiapan itu, kata dia, meliputi keselamatan moda transportasi hingga menyiapkan cadangan antisipasi kekurangan armada.
Menurut dia, sejak Presiden memberi lampu hijau mudik Lebaran 2022, Kemenhub langsung menginspeksi kelaikan operasianal semua moda transportasi. “Apalagi, beberapa moda ini sudah selama dua tahun bisa dibilang tidak secara sepenuhnya beroperasi," ungkap Aditia.
Sosiolog Imam Prasodjo menambahkan, diizinkannya kembali mudik pada tahun ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk dapat bertanggung jawab. “Tetapi ini tidak berarti kemudian tidak ada tanggung jawab negara, tetapi tanggung jawabnya sekarang itu beralih dari yang sebelumnya itu negara yang lebih terkena beban tanggung jawab, sekarang kelihatannya negara akan memberikan tanggung jawabnya ke masyarakat," ucapnya.
Dalam forum yang sama, pengamat ekonomi Aviliani mengatakan, ada tiga sektor yang akan mendulang keuntungan atau dampak positif saat momentum mudik Lebaran 2022. Ketiganya, kata dia, sektor akomodasi, makan dan minuman hingga jasa transportasi
Aviliani menilai, diizinkannya kembali masyarakat pulang ke kampung halaman pada tahun ini, menjadi peluang untuk kembali membangkitkan ekonomi Indonesia. Terutama, kata dia, di daerah-daerah, yang sebelumnya terdampak akibat pandemi Covid-19.
"Karena akan mengalir uang dari kota ke daerah dengan jumlah yang sangat besar yang dibawa oleh para pemudik,” ungkapnya. Ia berharap mudik tahun ini bisa menggerakkan ekonomi daerah yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.