Musim Lebaran, Pengerukan Alur Laut Disebut Mendesak
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Pengerukan laut (ilustrasi) | Foto: ANTARA/Suwandy
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Masyarakat Tranportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur meminta pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur maritim dengan cara menambah kedalaman alur dan penambahan dermaga. Ketua Harian MTI Jatim, Bambang Haryo Soekartono mengatakan, alur yang sudah terlalu dangkal menjadi permasalah utama yang perlu perhatian dari pemerintah di sektor transportasi laut. Apalagi di musim lebaran Idul Fitri.
"Kedalaman alur di laut ini sangat penting untuk segera direalisasikan, dilakukan pengerukan, agar kapal-kapal yang melewatinya bisa maksimal sesuai muatan," ujarnya, Selasa (26/4/2022).
Bambang mengingatkan, kedalaman alur perlu diperhatikan karena berkaitan dengan keselamatan penumpang. Menurutnya, laut yang dangkal dapat menyebabkan kapal tersangkut yang dapat mengakibatkan kebocoran. Artinya dapat membahayakan penumpang maupun barang.
“Hampir di semua jalur lintas pulau ini alurnya sangat pendek dan tidak pernah ada perawatan sehingga semakin lama semakin dangkal. Ini perlu diperhatikan karena ini menyangkut keselamatan,” ujarnya.
Bambang melanjutkan, permasalahan lain yang juga perlu perhatian pemerintah adalah keterbatasan jumlah dermaga hampir seluruh pelabuhan penyeberangan penumpang. Bambang menyatakan, hingga saat ini, pemerintah belum pernah melakukan penambahan dermaga, sementara jumlah armada kapal semakin banyak.
"Nah ini juga yang menyebabkan kapal-kapal harus antre saat masuk sandar di pelabuhan termasuk kapal di lintas panjang. Kalau terjadi antrean, ya masyarakat lah yang terganggu kelancarannya dalam menggunakan transportasi," kata Bambang.