Basarnas Yogyakarta Siagakan 83 Personel Hadapi Lebaran 2022
Red: Fernan Rahadi
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Indonesia (BASARNAS) menunjukkan tim penyelamat memeriksa bus yang jatuh di Bantul, Yogyakarta, 06 Februari 2022. Sedikitnya 13 penumpang tewas setelah bus wisata menabrak tebing. | Foto: EPA-EFE/BASARNAS
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Yogyakarta menyiagakan sebanyak 83 personel dalam rangka menghadapi pelaksanaan angkutan Lebaran maupun kegiatan wisata oleh masyarakat yang merayakan libur Idul Fitri 1443 Hijriyah.
Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta L Wahyu Efendi dalam keterangan pers Basarnas di Yogyakarta, Selasa (26/4/2022), mengatakan menghadapi Lebaran 2022, lembaganya akan melaksanakan Siaga SAR Khusus yang dimulai dari 25 April sampai 10 Mei 2022 dengan melibatkan sebanyak 83 personel.
"Tim Siaga SAR Khusus beserta alat utamaakan ditempatkan di lokasi-lokasi strategis dan ruas jalan rawan kecelakaan, kemudian bandara, terminal bis, serta daerah-daerah wisata," katanya.
Menurut dia, rencananya Siaga SAR Khusus Basarnas Yogyakarta akan mendirikan posko mandiri di beberapa titik, misalnya di perempatan Pelem Gurih Gamping Kabupaten Sleman, Posko Mandiri di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul. Dan petugas siaga dengan jet sky di Pantai Indrayanti Gunungkidul.
Kemudian siaga di Posko Bandara Yogyakarta atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA), patroli mobile di jalur Yogyakarta-Semarang dan siaga di objek-objek wisata pantai selatan DIY yang saat ini menjadi destinasi wisata favorit.
Guna mempersiapkan personel Basarnas Yogyakarta, telah digelar apel pasukan Siaga SAR Khusus Lebaran 2022 di halaman kantor tersebut. Wahyu Efendi saat memimpin apel mengatakan bahwa pada mudik Lebaran 2022 ini diperkirakan akan terjadi peningkatan arus penumpang dan mobilitas warga masyarakat.
Oleh karena itu, siaga SAR khusus akan berupaya mengantisipasi kondisi darurat kecelakaan transportasi secara profesional, dan juga antisipasi kejadian tidak diinginkan di objek wisata.
"Basarnas bersinergi dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, BMKG, pemda, pengelola rumah sakit rujukan untuk mewujudkan pelayanan SAR yang optimal kepada para pemudik, dengan prinsip Quick Respons SAR," kata L Wahyu Efendi.