REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan akan memasukkan pelajaran dan strategi dari invasi Rusia ke Ukraina ke dalam latihan militer mendatang. Hal ini bertujuan untuk berlatih melawan serangan China.
Taiwan telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya sejak invasi Rusia ke Ukraina. Taiwan mewaspadai kemungkinan bahwa Beijing akan melakukan langkah serupa, meskipun tidak ada tanda-tanda peristiwa itu akan terjadi. Pelajaran yang dapat dipetik dari perang Rusia-Ukraina adalah tentang mempertahankan diri. Terutama jika China menyerang Taiwan.
Kementerian Pertahanan mengatakan, latihan Han Kuang tahun ini, atau latihan perang tahunan terbesar Taiwan, akan dibagi menjadi dua bagian yaitu pada Mei dan Juli.
"Latihan pada Mei sebagian besar akan fokus berbagai kemungkinan tindakan Partai Komunis China dalam beberapa tahun terakhir untuk menyerang Taiwan, dengan mempertimbangkan pelajaran dari perang Rusia-Ukraina," ujar pernyataan Kementerian Pertahanan.
Selain itu, ada latihan tembak-menembak yang akan berlangsung pada Juli. Latihan Han Kuang akan fokus pada menyerang musuh di laut, melestarikan kekuatan tempur dan mengintegrasikan kekuatan total seluruh rakyat untuk mendukung operasi militer. Termasuk referensi untuk pertahanan sipil dan reformasi cadangan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perang Taiwan melawan China.
Pejabat Taiwan telah melihat banyak kesamaan dalam perang Ukraina dengan situasi mereka sendiri. Salah satunya memiliki negara tetangga dengan ambisi teritorial.
Sementara itu, China telah menolak perbandingan apa pun antara Ukraina dan Taiwan. China mengatakan, Taiwan adalah bagian dari China dan bukan negara merdeka.
China telah meningkatkan tekanan militernya terhadap Taiwan selama dua tahun terakhir ini. Taiwan menolak klaim kedaulatan China. Taiwan mengatakan hanya penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.