Rabu 27 Apr 2022 05:15 WIB

Zakat dari Kacamata Muslim Amerika

Zakat merupakan bagian dari rukun Islam.

Rep: Adhysa Citra Ramadhani/ Red: Muhammad Hafil
Zakat / fidyah ( ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Zakat / fidyah ( ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yang diwajibkan bagi Muslim yang mampu, tak terkecuali para Muslim di Amerika Serikat (AS). Per 2021, para Muslim AS membayarkan zakat sebanyak 1,8 juta dolar AS atau sekitar Rp 26 miliar. Dana tersebut diperkirakan berasal dari sekitar 40 persen Muslim AS yang membayarkan zakat mereka.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai persepsi para Muslim AS mengenai zakat, tiga orang sarjana filantropi Shariq Siddiqui, Micah A Hughes, dan Rafeel Wasif melakukan survei yang melibatkan 1.005 Muslim AS sebagai responden.

Baca Juga

Berdasarkan survei ini, ada tiga temuan kunci yang menggambarkan bagaimana pendekatan Muslim AS terhadap zakat. Berikut ini adalah ketiga temuan tersebut, seperti dilansir ReligionNews.

Zakat Mencakup Hal Formal dan Informal

Melalui zakat, Muslim AS memberikan bantuan secara formal dan informal. Pemberian bantuan formal disalurkan ke badan-badan amal formal dan entitas pemerintah. Di sisi lain, zakat juga disalurkan ke pihak penerima yang informal.

Sekitar 25,3 persen zakat Muslim AS diberikan ke organisasi-organisasi internasional. Sebanyak 21,7 persen diberikan untuk mendukung pemerintah. Sekitar 18,3 persen mengalir ke yayasan non profit di dalam negeri.

Selain itu, sebanyak 14,7 persen diberikan secara informal, langsung kepada individu penerima, umumnya kerabat. Sedangkan 12,7 persen dikirimkan ke luar negeri. Sisa sekitar 7 persen digunakan untuk mendukung beragam isu.

Temuan bahwa sekitar 14,7 persen zakat diberikan secara informal dinilai cukup mengejutkan. Alasannya, sejak kejadian 9/11, umat Muslim dihadapkan pada tekanan hukum untuk hanya memberikan dana bantuan ke organisasi amal yang tersertifikasi. Menurut pemerintah AS, beberapa badan amal dan jejaring pendanaan Muslim mendukung organisasi-organisasi ekstrimis secara finansial.

Zakat Refleksi Keragaman

Proporsi umat Muslim di AS hanya sekitar 1,1 persen dari total populasi masyarakat. Meski begitu, populasi umat Muslim sangat beragam secara demografis. Populasi umat Muslim AS terdiri dari warga keturunan Afrika Amerika, Latin, Arab, Asia, hingga kulit putih. Sekitar 58 persen Muslim AS dilahirkan di luar AS.

Meski secara umum Muslim AS mendapatkan edukasi, masih ada beberapa kelompok Muslim AS yang memiliki kemampuan finansial rendah. Sebagian besar zakat dikeluarkan oleh Muslim AS berkulit putih, dengan rata-rata sekitar 3.732 dolar AS atau Rp 53,8 juta per tahun.

Muslim AS beretnis Asia berada di urutan kedua dengan rata-rata zakat yang dibayarkan sebanyak 1.589 dolar AS atau Rp 15,7 juta per tahun. Muslim AS berdarah Arab umumnya mengeluarkan 569 dolar AS atau sekitar 8,2 juta dalam bentuk hadiah. Muslim AS keturunan Afrika Amerika rata-rata mengeluarkan 420 dolar AS atau sekitar Rp 6 juta, dan Muslim AS etnis campuran rata-rata membayarkan zakat sebanyak 336 dolar AS atau sekitar Rp 4,8 juta.

Baca juga : Menjadikan Masjid sebagai Ujung Tombak Pengumpul Zakat

Besaran zakat yang dikeluarkan juga tampak dipengaruhi oleh usia. Muslim AS berusia 40-an rata-rata membayarkan zakat tahunan sebesar 2.560 dolar AS atau sekitar Rp 36,9 juta. Muslim AS berusia 18-29 tahun rata-rata membayarkan zakat tahunan sebesar 2.298 dolar AS atau sekitar Rp 33,1 juta.

Muslim AS berusia 30-an umumnya membayarkan zakat tahunan sebanyak 1.799 dolar AS atau sekitar Rp 25,9 juta, sedangkan kelompok berusia 65 tahun ke atas membayarkan zakat tahunan sekitar 1.074 dolar AS atau sekitar Rp 15,5 juta. Menariknya, Muslim AS berusia 50-64 tahun membayarkan zakat tahunan sekitar 474 dolar AS atau sekitar Rp 6,8 juta.

Kedermawanan Terdiri dari Berbagai Tindakan

Zakat merupakan salah satu bentuk kedermawanan dalam Islam, namun bukan satu-satunya. Para Muslim, termasuk Muslim AS, menilai kedermawanan bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk selain memberikan uang.

Baca juga : Membayar Qadha Zakat

Beberapa hal lain yang juga dapat dianggap sebagai bentuk kedermawanan bagi Muslim adalah tersenyum, melakukan hal lain kepada orang lain dengan niat baik, menghindari hal-hal yang diharamkan, hingga menganjurkan hal-hal baik. Menurut Rasulullah SAW, senyuman di wajah merupakan bentuk amal.

Berdasarkan hal ini, bersikap dermawan tak hanya bisa dilakukan oleh orang Muslim yang berkecukupan secara finansial. Setiap umat Muslim bisa beramal dengan cara yang paling disanggupi. 

Sumber:

 https://religionnews.com/2022/04/25/how-muslim-americans-observe-zakat-the-charitable-giving-at-the-heart-of-islam/

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement