Rabu 27 Apr 2022 14:24 WIB

5 Makanan dan Minuman yang Bisa Mempercepat Penurunan Kognitif

Ada beberapa pilihan makanan-minuman yang bisa percepat penurunan kognitif.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Makanan sehat (ilustrasi). Ada beberapa pilihan diet yang alih-alih memberikan manfaat kesehatan, malah bisa menjadi bumerang dan mempercepat penurunan kognitif.
Foto: Flickr
Makanan sehat (ilustrasi). Ada beberapa pilihan diet yang alih-alih memberikan manfaat kesehatan, malah bisa menjadi bumerang dan mempercepat penurunan kognitif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari kesehatan fisik hingga mental, diet memiliki peran dalam segala hal baik itu penurunan berat badan atau upaya untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi. Di sisi lain, demensia atau sekelompok gangguan yang ditandai dengan hilangnya fungsi kognitif, penalaran, dan masalah konsentrasi juga dipengaruhi oleh pilihan makanan.

Faktanya, memang ada beberapa pilihan diet yang alih-alih memberikan manfaat kesehatan, malah bisa menjadi bumerang dan mempercepat penurunan kognitif. Dilansir Times Now News, Rabu (27/4/2022), berikut daftar teratas dari makanan dan minuman yang bisa percepat penurunan kognitif.

Baca Juga

1. Karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan adalah karbohidrat yang telah melewati serangkaian proses pengolahan sehingga kehilangan kandungan serat, vitamin dan mineralnya. Ini kemudian bisa meningkatkan risiko gula darah tinggi dan kadar glukosa dari waktu ke waktu.

Makanan ini mudah terurai dalam aliran darah dan fluktuasi glukosa dapat menjadi faktor risiko demensia bersama dengan diabetes tipe-2. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine, risiko demensia tumbuh secara signifikan pada orang dengan kadar gula darah tinggi dengan atau tanpa diabetes.

2. Makanan yang digoreng

Menurut ahli gizi dan ahli otak Harvard, konsumsi berlebih makanan yang digoreng seperti donat, ayam goreng, dan nugget dapat meningkatkan risiko demensia. Makanan berkalori tinggi bisa memicu peradangan yang bisa merusak pembuluh darah di otak. Sebuah penelitian yang melibatkan 715 orang menemukan bahwa konsumsi makanan yang digoreng sering juga dapat dikaitkan dengan risiko depresi jangka panjang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement