Rabu 27 Apr 2022 09:13 WIB

Rusia Tangguhkan Pasokan Gas Alam ke Polandia dan Bulgaria

Penangguhan ini akan menjadi yang pertama kali dilakukan Rusia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Kapal tanker Sun Arrows memuat muatannya berupa gas alam cair dari proyek Sakhalin-2 di pelabuhan Prigorodnoye, Rusia, pada 29 Oktober 2021. Pejabat Polandia dan Bulgaria menyatakan Moskow menangguhkan pengiriman gas alam ke negara mereka.
Foto: AP Photo/File
Kapal tanker Sun Arrows memuat muatannya berupa gas alam cair dari proyek Sakhalin-2 di pelabuhan Prigorodnoye, Rusia, pada 29 Oktober 2021. Pejabat Polandia dan Bulgaria menyatakan Moskow menangguhkan pengiriman gas alam ke negara mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, POLANDIA -- Pejabat Polandia dan Bulgaria menyatakan Moskow menangguhkan pengiriman gas alam ke negara mereka. Hal tersebut terjadi karena penolalan Polandia dan Bulgarian untuk membayar dalam rubel Rusia. 

Dikutip dadi AP, Selasa (26/2/2022), perusahaan energi milik Rusia yakni Gazprom memberi tahu dua negara anggota UE dan NATO itu bahwa pasokan gas akan dihentikan mulai hari ini (Kamis, 27/4/2022). Penangguhan tersebut akan menjadi yang pertama sejak pengumuman Putin bulan lalu yang menyatakan pembeli asing yang tidak ramah harus bertransaksi dengan Gazprom dalam rubel, bukan dolar AS dan euro. 

Baca Juga

Saat ini, hanya Hongaria yang setuju untuk melakukan persyaratan tersebut. Aementara negara-negara lain menolak permintaan itu karena dianggap sebagai pelanggaran kontrak sepihak yang tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran sanksi.

Jika pengiriman dihentikan ke negara lain juga, kondisi tersebut dapat menyebabkan kesulitan ekonomi di Eropa. Lalu akan mendorong harga gas alam naik namun di sisi lain juga akan memberikan pukulan bagi ekonomi Rusia sendiri.

Penangguhan tersebut juga akan mempengaruhi pengiriman gas Rusia ke Polandia melalui pipa Yamal-Eropa. Yamal-Eropa membawa gas dari Rusia ke Polandia dan Jerman, melalui Belarus. Polandia telah menerima sekitar 9 miliar meter kubik per tahun, memenuhi sekitar 45 persen dari kebutuhan negara.

PGNiG mengatakan sedang mempertimbangkan tindakan hukum atas permintaan pembayaran Moskow.

Hanya saja, Menteri Iklim Polandia Anna Moskwa mengatakan Polandia siap untuk melakukannya setelah bekerja untuk mengurangi ketergantungannya pada sumber energi Rusia. Beberapa tahun yang lalu negara tersebut membuka terminal pertamanya untuk gas alam cair, atau LNG, di Swinoujscie yang berada di pantai Laut Baltik dan akhir tahun ini sebuah pipa dari Norwegia akan mulai beroperasi.

“Tidak akan ada kekurangan gas di rumah-rumah Polandia,” tutur Moskwa.

Sementara Bulgaria mengatakan sedang bekerja dengan perusahaan gas negara untuk menemukan sumber alternatif. Selain itu juga tidak ada pembatasan konsumsi domestik yang akan diberlakukan untuk saat ini meskipun negara Balkan berpenduduk 6,5 juta orang itu memenuhi lebih dari 90 persen kebutuhan gasnya dengan impor Rusia.

Lalu di Washington, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Amerika Serikat (AS) telah mempersiapkan pemutusan hubungan semacam itu oleh Rusia. “Beberapa di antaranya telah meminta beberapa negara di Asia yang memiliki kelebihan pasokan untuk menyediakannya ke Eropa,” ungkap Psaki.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement