Rabu 27 Apr 2022 12:24 WIB

ALAMI Kantongi Fasilitas Pendanaan Senilai Rp 432 Miliar dari Lendable

Industri halal di Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Fintech syariah Alami (ilustrasi).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Fintech syariah Alami (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ALAMI menjadi institusi keuangan pertama yang berhasil mengantongi fasilitas pendanaan berbasis syariah dari Lendable, lembaga penyedia pendanaan fintech terkemuka di dunia. Lendable mengucurkan pendanaan senilai 30 juta dolar AS atau sekitar Rp 432,4 miliar dengan akad Wakalah bil Istithmar. 

CEO ALAMI Group, Dima Djani mengatakan hal ini semakin mengukuhkan posisi ALAMI sebagai platform teknologi finansial penyedia layanan pembiayaan produktif syariah yang terpercaya dan kredibel di mata investor. Pendanaan yang diperoleh ALAMI tersebut akan disalurkan kepada proyek-proyek UMKM yang membutuhkan pembiayaan syariah melalui platform ALAMI. 

Baca Juga

"Sebagai peer to peer lending syariah, ALAMI berharap mampu memberikan solusi atas financing gap yang terjadi," katanya dalam keterangan pers, Rabu (27/4/2022).

Saat ini terdapat permintaan pembiayaan bagi UMKM sebesar 165 miliar dolar AS namun baru dapat terpenuhi 57 miliar dolar AS sehingga menimbulkan gap besar yang perlu dipenuhi. Oleh karena itu, dengan dukungan dari Lendable dapat menstimulasi dan menggairahkan kembali sektor UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. 

ALAMI berharap upaya ini dapat turut serta mempercepat pengembangan industri halal Indonesia yang juga sejalan dengan visi dan misi Pemerintah saat ini. Industri halal di Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan.

Pada tahun 2019, potensi industri kuliner, farmasi, kosmetik, fashion dan pariwisata mencapai 2,2 triliun dolar AS. Nilai tersebut terus akan meningkat dan diprediksi akan bertumbuh mencapai tiga triliun dolar AS pada tahun 2023

Peringkat Indonesia juga terus naik menempati posisi keempat pada Global Islamic Economy Indicator (GIEI) setelah Malaysia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Industri halal di Indonesia pun  berhasil menarik investor global untuk berinvestasi karena meningkatnya kesadaran para pemain di ekosistem halal termasuk menyediakan pembiayaan modal kerja dan belanja modal. 

Pembiayaan produktif seperti yang difasilitasi oleh ALAMI diharapkan membantu memenuhi permintaan yang terus meningkat atas solusi keuangan berbasis syariah dan berdampak positif bagi masyarakat luas. Lebih lanjut Dima menjelaskan pendanaan ini juga salah satu bukti bahwa ALAMI sebagai perusahaan teknologi keuangan berbasis syariah terus dipercaya karena memiliki bisnis yang sehat, performa yang baik, dan capaian-capaian prestasi.

Sehingga mampu mendapatkan dukungan serta kepercayaan dari investor global seperti Lendable tersebut. "Kami melihat Lendable memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan ALAMI, yaitu membantu UMKM untuk memperoleh akses permodalan dan fokus terhadap dampak sosial," katanya.

Dengan dukungan yang dieroleh dari Lendable, ia optimistis dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan dan mempercepat pertumbuhan kinerja ALAMI tahun ini. Chief Investment Officer Lendable, Hani Ibrahim menyatakan kebanggaannya dapat menjalin kerja sama untuk pertama kalinya terkait fasilitas pendanaan sesuai prinsip syariah dan senang dapat berkolaborasi dengan ALAMI pada pencapaian ini. 

Fasilitas pendanaan dari Lendable diharapkan dapat membantu ALAMI dengan kapasitasnya untuk tumbuh secara berkelanjutan melalui solusi keuangan yang inovatif. Diharap, dengan didukung teknologi bagi sejumlah besar penerima manfaat yang belum terlayani langkah ini berdampak luas di seluruh Indonesia.

Ke depan, dengan kolaborasi dengan berbagai investor global yang terkemuka seperti Lendable ini, ALAMI dapat terus meningkatkan jumlah pembiayaan dari Rp 2,1 triliun menjadi lebih besar lagi. Sekaligus menambah jumlah proyek-proyek UMKM yang saat ini telah mencapai lebih dari 8.500 proyek. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement