REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) telah mempersiapkan sejumlah jalur alternatif untuk dilalui pengendara selama momen Lebaran 1443 Hijriyah. Jalur alternatif itu disiapkan apabila terjadi kemacetan di jalur utama.
Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jabar, Idat Rosana, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah jalur alternatif yang dapat dilalui pengendara untuk mudik Lebaran. Salah satunya adalah jalur dari Wado ke Sumedang, yang dinilai sudah berfungsi.
"Jalan alternatif lain sekarang juga sudah dipersiapkan, mulai jalur tengah hingga selatan," kata dia di Kabupaten Ciamis, Rabu (27/4/2022).
Salah satu jalur alternatif yang menjadi perhatian adalah Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jabar. Menurut dia, kondisi jalan di jalur yang menghubungkan dari Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, hingga Sukabumi, itu sudah sangat memadai untuk dilintasi kendaraan.
Meski begitu, ia mengakui, sarana dan prasarana di Jalur Pansela masih relatif minim. Ia mencontohkan, SPBU di jalur itu masih sangat sedikit. "Mangkanya, untuk Jalur Pansela, kami sarankan pengendara melintas pada siang hari," kata dia.
Menurut Idat, saat ini jalur-jalur alternatif di Jabar masih belum banyak dimanfaatkan pengendaran. Sebab, kondisi lalu lintas di jalur utama masih cenderung lancar.
"Ketika ada penumpungan di jalur utama, pasti akan kami alihkan ke jalur alternatif," ujar dia.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi, mengaku telah menyiagakan sejumlah personel dan peralatan untuk mengantisipasi kejadian bencana saat momen mudik Lebaran. Personel itu disiagakan di jalur utama dan jalur alternatif, terutama di wilayah selatan Kabupaten Garut.
"Di selatan juga kami sudah koordinasi dengan provinsi untuk menyiagakan alat berat. Itu ditempatkan di wilayah Talegong, yang memang rawan longsor," kata dia.
Jalan di Kecamatan Talegong merupakan jalan provinsi yang menghubungkan antara Kabupaten Garut dengan Kabupaten Bandung dari Jalur Pansela. Namun, jalur itu merupakan salah satu titik yang rawan terjadi longsor.
Satria Budi mengimbau, pemudik yang berencana melintasi jalur selatan untuk selalu mematuhi arahan petugas. ",Kami juga akan terus memberikan informasi terkait kondisi lalu lintas selama mudik Lebaran," kata dia.
Di Kabupaten Ciamis, pemerintah daerah setempat juga telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas di jalur utama. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis, Achmad Yani, mengatakan, terdapat setidaknya empat jalur alternatif di wilayahnya, yaitu Jalan Cimaragas, Jalan Lingkar Selatan, Jalan Panumbangan-Panjalu, dan Jalan Cisaga-Hayawang.
"Dari segi fisik, sudah baik kondisinya. Rambu-rambu juga telah disiapkan. Apabila ada rekayasa lalu lintas, kami siap arahkan pemudik ke jalur alternatif itu," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan perbaikan jalan provinsi yang masih rusak. Sebab, jalan rusak atau bolong-bolong pasti akan jadi kendala lalu lintas. "Apalagi jalan provinsi menjadi jalan alternatif. Kami akan segera selesaikan," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga terus memaksimalkan penerangan jalan umum (PJU) di jalan-jalan provinsi. Pasalnya, Uu mengakui, belum semua jalan provinsi memiliki penerangan yang baik saat malam hari. "Titik-titik prioritas akan segera kami perbaiki," kata dia.
Uu memperkirakan, pada momen Lebaran kali ini akan ada 16 juta pemudik yang datang ke Jabar. Selain itu, diperkirakam akan ada sembilan juta pemudik yang berangkat dari wilayah Jabar.